Dalam kesempatan itu, Rusydi Sulaiman mengurai tentang falsafah dan idealisme pesantren.
Ia menegaskan bahwa pesantren harus menjaga falsafah dan idealismenya, yang terdiri dari hakikat, fungsi, misi, tradisi, prinsip kepesantrenan, nilai dan ruh kejiwaan-kejiawaan di pondok pesantren.
“Itu semua harus dipertahankan sebagai ortodoksi pesantren. Sekonservatifnya pesantren, lembaga tersebut mesti mulai membuka diri terhadap perubahan yang lebih baik (akomodatif),” jelasnya.
Tak hanya itu, pesantren juga harus tetap menjaga lokalitasnya, namun dapat berpikir secara global.
“Dalam konteks ekonomi syariah ini, maka ada langkah-langkah dan strategi yang bisa dilakukan ke depan,” ujarnya.
Selain itu, ia juga mengatakan bahwa pesantren memiliki tiga fungsi utama, yakni sebagai lembaga pendidikan keagamaan yang berfungsi menyebarluaskan dan mengembangkan ilmu keagamaan Islam.
Kemudian, sebagai lembaga pengkaderan yang berhasil mencetak kader umat dan kader bangsa social- recognition. Dan sebagai reformasi sosial yang menciptakan perubahan dan perbaikan dalam kehidupan masyarakat.
Leave a Reply