“Inilah wajah sejati masyarakat Bangka Belitung — masyarakat yang berbudaya, beradab, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Bangka Barat, Markus, menegaskan bahwa pesta adat ini bukan sekadar seremonial, melainkan simbol rasa syukur dan sarana memperkuat tali silaturahmi antarmasyarakat.
“Tradisi ini adalah warisan leluhur yang harus terus dijaga, dikembangkan, dan dijadikan bagian dari identitas pariwisata budaya Bangka Barat,” katanya.
Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, lanjut Markus, telah menetapkan Pesta Adat Panggil Suku Ketapik sebagai bagian dari objek pemajuan kebudayaan daerah. Melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, pemerintah berkomitmen mendukung pelestarian tradisi ini sebagai kekayaan budaya lokal yang memiliki nilai pariwisata tinggi.
“Kami berharap, Desa Kacung dapat terus mengembangkan potensi-potensi budaya lainnya untuk memperkaya pokok pikiran kebudayaan daerah,” tambahnya. (oka)
Leave a Reply