“Kalau tiap daerah bisa produksi bahan dasarnya sendiri, kita tidak perlu lagi kirim dari provinsi lain. Setiap wilayah pasti butuh telur, ayam, sayur. Itu yang kita dorong untuk dikelola di tingkat lokal,” jelas Maruli.
Ia menekankan pentingnya pengelolaan pangan terintegrasi antara pertanian, peternakan, dan perikanan. Hal ini dinilai mampu menjawab tantangan ekonomi masyarakat, terutama di masa sulit.
“Kita paham kondisi masyarakat saat ini. Maka, kalau ini dilakukan rutin dan terstruktur, hasilnya bisa langsung dirasakan,” ujarnya.
Peran Koperasi dan Infrastruktur Pendukung
Jenderal Maruli juga mendorong pendirian koperasi di setiap wilayah sebagai tulang punggung pengelolaan dapur sehat ini. Koperasi Merah Putih, katanya, akan menjadi model awal dalam menyediakan fasilitas penunjang seperti kendaraan distribusi dan cold storage (pendingin), yang selama ini menjadi kendala utama di daerah.
“Kalau infrastruktur pendukung seperti itu sudah terkoneksi, semua akan jauh lebih efisien. Ini penting untuk rantai pasok yang stabil,” tambahnya.
Leave a Reply