TOBOALI, LASPELA – Suryadi, salah satu petani di Desa Rias, Kecamatan Toboali, Bangka Selatan mengeluhkan dinding saluran irigasi di persawahan dekat Bendungan Mentukul, Desa Rias jebol sejak sebulan lalu.
Kerusakan ini membuat aliran air irigasi yang mengalir ke lahan pertanian petani setempat terputus total. Akan tetapi hingga kini belum ada tindakan perbaikan dari pihak berwenang, meski dampaknya sangat dirasakan petani.
Akibat jebolnya dinding irigasi yang terletak sekitar 100 meter dari bendungan, air tidak bisa mengalir ke saluran bandar cacing, sehingga sawah-sawah di bawahnya tidak terairi dengan baik. Padahal, saat ini adalah musim tanam padi yang membutuhkan pasokan air maksimal. Ia mengatakan bahwa kondisi ini sangat mempersulit mereka dalam mengolah sawah.
“Air ngga bisa ngalir ke sawah karena jebol,” katanya, Senin (26/5/2025).
Kebutuhan air sangat mendesak untuk menunjang proses tanam padi, namun kondisi irigasi yang rusak membuat lahan pertanian tidak dapat digarap secara maksimal.
“Kami minta yang di atas tolong segera diperbaiki. Sawah kami yang di bawah sudah masuk masa tanam, tapi tidak dapat air. Kami butuh air untuk mengisi petak sawah,” ujar salah satu petani yang enggan disebutkan namanya.
Para petani sawah berharap pemerintah segera bertindak cepat dan serius memperbaiki irigasi ini.
“Kami khawatir jika kerusakan berlarut, bisa mengancam panen dan berdampak pada ketahanan pangan serta ekonomi masyarakat di wilayah lumbung pangan terbesar Babel ini karena tanpa perbaikan segera, kekhawatiran akan gagal panen semakin nyata,” sesalnya.
Petani pun menuntut pemerintah daerah dan instansi terkait untuk lebih responsif dan tidak mengabaikan persoalan yang sudah terjadi sejak lama ini.
Ironisnya, saluran irigasi ini baru saja diperbaiki lewat proyek dengan anggaran besar sekitar setahun lalu. Namun, kerusakan yang kembali terjadi dalam waktu singkat memunculkan keraguan soal kualitas pengerjaan proyek tersebut. (Pra)
Caption: dinding irigasi sawah desa Rias jebol
Leave a Reply