PANGKALPINANG, LASPELA — Kapal Motor (KM) Delon mengalami mati mesin di perairan Karang Kering, Pangkalpinang, pada Sabtu (18/5/2025) lalu.
Informasi pertama diterima Kantor Pencarian dan Pertolongan (Kansar) Pangkalpinang pada Minggu (19/5/2025).
Dimana KM Delon diketahui berangkat dari Pelabuhan Nelayan Pangkal Arang pada Jumat (17/5/2025) menuju Fishing Ground di wilayah Karang Kering.
Namun, saat hendak kembali ke pelabuhan pada Sabtu pukul 11.00 WIB, kapal mengalami kerusakan mesin.
Upaya perbaikan oleh nahkoda tidak membuahkan hasil hingga malam hari.
Para ABK akhirnya menghubungi keluarga mereka untuk meminta bantuan. Laporan tersebut kemudian diteruskan ke Kansar Pangkalpinang.
Menanggapi laporan itu, satu tim rescue diberangkatkan menggunakan Rigid Buoyancy Boat (RBB) Basarnas. Tim SAR Gabungan yang terdiri dari personel Kansar Pangkalpinang, ABK KN SAR Karna, Lanal Babel, Bakamla Babel, dan Saka SAR langsung bergerak ke lokasi yang diperkirakan berada sekitar 11 mil laut dari Pelabuhan PTS Pangkal Balam.
Upaya pencarian berlangsung sulit karena kapal target tidak memiliki lampu penerangan, seluruh awak kapal tidak dapat dihubungi karena kehilangan sinyal, serta kondisi cuaca buruk yang menyulitkan proses pencarian.
Hingga pukul 02.25 WIB, kapal belum juga ditemukan, dan tim memutuskan kembali ke dermaga untuk menunggu badai reda.
Namun, pukul 05.19 WIB, kabar baik datang dari keluarga korban. KM Delon berhasil ditemukan oleh kapal bagan yang sedang melintas.
Semua awak kapal dalam keadaan selamat. Kapal tersebut kemudian ditarik (ditowing) menuju Perairan Pantai Koala.
Tim SAR Gabungan segera meluncur kembali dan pada pukul 07.20 WIB berhasil mengevakuasi seluruh awak kapal, termasuk nahkoda.
Beberapa pemancing dipindahkan ke kapal RBB Basarnas, sementara KM Delon ditarik ke Dermaga TPI Pangkal Balam.
Kepala Kansar Pangkalpinang, I Made Oka Astawa memastikan, kapal beserta sembilan awaknya berhasil ditemukan dan dievakuasi dalam keadaan selamat.
“Tim SAR Gabungan sempat mengalami kendala saat pencarian di malam hari karena kapal tidak memiliki penerangan dan seluruh ponsel awak kapal tidak memiliki sinyal. Namun pagi harinya kami menerima informasi bahwa kapal dan seluruh awak berhasil ditemukan dalam keadaan selamat,” kata Oka. (*/mah)
Leave a Reply