Dinas Perpustakaan Pangkalpinang Gelar Bimtek Membaca Nyaring, Undang Guru hingga Orang Tua

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Kota Pangkalpinang, saat memberikan sabutan pada Bimtek Membaca Nyaring, Senin (19/5/2025).

PANGKALPINANG, LASPELA – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pangkalpinang menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Membaca Nyaring bagi Guru, Pustakawan, Pegiat Literasi dan Orang Tua dalam program Pengembangan Literasi Berbasis Inklusi Sosial, Senin (19/5/2025).

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pangkalpinang, Eti Fahriaty menuturkan Ada 150 orang yang ikut dalam Bimtek Membaca Nyaring yang akan digelar selama tiga hari ini, dimana setiap harinya akan ada 50 peserta yang ikut Bimtek ini.

Pihaknya juga menghadirkan Narasumber ahli dibidangnya yang mampu membimbing peserta agar dapat memahami membaca nyaring, yang dimana membaca nyaring dapat melatih mereka untuk berbicara didepan umum, meningkatkan pemahaman terhadap teks, memperkaya kosakata, dan memperluas pengetahuan.

“Untuk itu saya tekankan kepada peserta agar kegiatan ini bukan hanya sampai disini saja tapi benar-benar diterapkan, terutama bagi para Guru, kalau kita tidak membaca nyaring maka murid tidak tahu apa yang kita baca,” katanya.

Untuk itu ia menginginkan ini terus digalakkan, Guru dapat menyalurkan ke anak muridnya dan orang tua juga mempraktekan ke anaknya.

“Jadi Guru memberikan contoh membaca nyaring, sementara orang tua bisa mempraktekannya ketika membaca dongen tidur anak. Nah semua itu kita baca dengan bersuara,” tuturnya.

Tidak hanya itu literasi melalui membaca nyaring juga memiliki peran dan kontribusi penting dalam pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM).

“Melalui program literasi berbasi inklusi sosial yang terpadu dan berkesinambungan, kami berupaya menciptakan sistem literasi yang baik dan maju, sehingga dapat berpengaruh besar dalam mewujudkan daya saing dan kesejahteraan masyarakat,” katanya.

Literasi bukan hanya berbicara baca tulis semata, namun berbagai macam aspek yang harus disentuh salah satunya dengan budaya bercerita terutama kepada anak-anak. (dnd)

Leave a Reply