SUNGAILIAT, LASPELA — Lulusan SMA/ SMEA sederajat menjadi penyumbang tertinggi angka pengangguran di Kabupaten Bangka.
Kepala Bidang (Kabid) Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja Disnakerperindag Bangka, Insira Subagia mengatakan, hal itu berdasarkan pantauan, sosialiasi dan survei yang dilakukan di lapangan.
“Penyumbang tertinggi pengangguran yang ada di daerah kita ini adalah lulusan SMA, SMEA sederajat, baik itu negeri maupun swasta,” katanya, Sabtu (10/5/2025).
Ia menyebut bahwa di setiap tahunnya, tercatat sebanyak 4.000 lebih lulusan SMA sederajat dari berbagai sekolah.
“Jika kita ambil 25 persennya saja itu sudah 1.000 orang pengangguran lulusan SMA di setiap tahunnya, belum lagi ditambah dengan lulusan lulusan tahun-tahun sebelumnya,” jelasnya.
Pada tahun 2023 lalu, tingkat pengangguran di Kabupaten Bangka mencapai 5,03 persen, namun pada tahun 2024 turun menjadi 4,91 persen atau turun sebesar 0,12 persen.
Sementara itu, berdasarkan data statistik jumlah masyarakat Kabupaten Bangka berjumlah 335.292 jiwa, dengan rincian usia produktif 15-59 tahun sebanyak 65,32 persen, anak-anak usia 0-14 tahun sebesar 24,55 persen, dan usia lansia 60 tahun ke atas sebesar 10,1 persen.
Menurutnya, tingginya angka pengangguran ini perlu disikapi dengan serius, lantaran akan berdampak pada angka kemiskinan.
“Nah, dengan adanya kemiskinan tentu saja tingkat kriminalitas juga akan meningkat di daerah kita. Makanya perlu kita sikapi dengan bijaksana dan kita tindaklanjuti dengan serius,” tegasnya.
Salah satu faktor yang melambungnya angka pengangguran ini adalah rasio antara pencari kerja dengan peluang kerja yang tidak seimbang.
“Sangat sedikit sekali perusahaan-perusahaan yang membuka lowongan kerja, sehingga terjadi ketidakseimbangan antara pencari kerja dengan lowongan yang ada. Nah itulah penyebab terjadinya pengangguran yang signifikan di Kabupaten bangka ini,” tukasnya. (mah)
Leave a Reply