Alur Muara Pangkalbalam Mau Dikeruk atau Ditambang Pakai Kapal Isap Butuh Dana Rp 1 Trilliun

Avatar photo
Gubernur Babel, Hidayat Arsani, Danrem 045/Gaya Brigjen TNI Safta Feryansyah S.E.,S.I.P.,M.Han, Kabinda Babel, Jusak Tarigan bersama Forkopimda Babel melaksanakan kegiatan survey alur pelayaran pelabuhan Pangkalbalam, Rabu (30/4/2025).  (Foto: ist)

 

“Biaya pengerukan satu tahun Rp1 Triliun, maka saya bersama jajaran mengajak aparat terkait melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana paling air surut, isunya air surut 80 centimeter sedangkan kita butuh air 4 meter minimal,” katanya.

 

 

Aktivitas di pelabuhan Pangkalbalam. (Foto: dok)

Hidayat Arsani menambahkan jika dilakukan pengerukan maka pasir dan timah hasil pengerukan akan dijual sesuai dengan aturan dan prosedur yang berlaku.

Baca Juga  Produksi Biji Timah PT Timah Tbk 2024 Naik Jadi 19.437 Ton, 2023 Hanya 14.855 Ton dan Target 2025  Sebanyak 21.500 Ton

Apabila pengerukan tidak jadi dilakukan maka pemerintah akan mengalihkan aktivitas di muara pelabuhan Pangkalbalam ke Pelabuhan Sadai dan Pelabuhan Belinyu.

Selain itu, Ia mewacanakan jika tidak bisa dilakukan pengerukan maka pelabuhan di Belinyu Bangka dan Sadai Bangka Selatan dipikirikan untuk digunakan.

 

“Kita akan mengambil keputusan yang dilindungi Peraturan Daerah (Perda) untuk payung hukum bagaimana kapal bisa pindah ke Pelabuhan Belinyu untuk ekspor dan Pelabuhan Sadai untuk penumpang seperti ke Jakarta, sementara di Pelabuhan Pangkalbalam ini untuk kapal kecil. Alhamdulilah untuk kapal-kapal besar sudah kita alihkan ke pelabuhan di Belinyu,” jelas Hidayat Arsani. (rel/chu)

Leave a Reply