PANGKALPINANG, LASPELA – Penanganan sampah di Kota Pangkalpinang menjadi fokus utama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pangkalpinang.
Untuk itu saat ini DLH kian gencar dalam penerapan Bank Sampah di Kota Pangkalpinang.
Ditahun ini DLH menargetkan jika seluruh Kecamatan mempunyai Bank Sampah Unitnya sendiri, dan ditahun 2027 mendatang DLH menargetkan semua Bank Sampah Unit sudah tersebar luas di Kota Pangkalpinang.
“Pada 2027 kami targetkan masing-masing Rukun Warga (RW) minimal mempunyai satu Bank Sampah Unit, lebih dari itu boleh asalkan minimal harus punya satu saja per-RW,” ujar Kepala DLH, Bartholomeus Soeharto, Rabu (7/5/2025).
Ia mengatakan, jangan berpikir pengelolaan Bank Sampah itu susah misalnya saja harus banyak orang atau hal-hal lainnya, karena Bank Sampah Unit bisa dimulai dari kecil-kecil dulu.
“Namanya kan Bank Sampah Unit yang bisa dimulai dari kecil, contohnya bisa dimulai dari kelompok PKK, anak-anak sekolah, karang taruna, bahkan posyandu mereka boleh membentuk Bank Sampah Unit dimulai dari kecil-kecil dulu,” tuturnya.
Disamping itu juga, hal yang penting harus dilakukan adalah sosialisasi terkait Bank Sampah, Soeharto menilai selama ini sosialisasi terkait Bank Sampah itu kurang, untuk itu dia meminta kepada seluruh pihak yang mengetahui terkait Bank Sampah Unit bisa untuk menyampaikan hal ini ke masyarakat.
“Baik dari Kecamatan, Kelurahan dan semua element untuk bisa mensosialisasikan hal ini,” ujarnya.
Ia mengatakan kepada Timnya untuk bergerak terlebih dahulu dan tidak usah memikirkan terkait anggaran yang saat ini defisit, yang terpenting pihaknya harus mengedukasi kepada masyarakat.
Kedepan pihaknya juga akan menyiapkan para pendamping yang profesional untuk mendampingi para pengelola disetiap Bank Sampah Unit nantinya.
Tidak hanya itu, Sekolah-sekolah pun tidak luput dari sasaran edukasi dan penerapan Bank Sampah di Sekolah Adiwiyata, DLH akan meningkatkan kembali peran Sekolah-sekolah Adiwiyata.
“Kami akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan untuk lebih giat lagi dalam pengelolaan sampah mulai dari sekolah,” tuturnya. (dnd)