“Revisi edaran dari kementerian sudah kita terima sehingga sudah dapat kita tindaklanjuti untuk diteruskan kembali ke satuan pendidikan kita, supaya tidak ada simpang siur beritanya,” ujarnya, Kamis (6/3/2025).
Hermaini berharap meski dengan berubahnya jadwal libur lebaran, tidak menyurutkan semangat tenaga penidik untuk terus menjalankan tugasnya dengan maksimal dan mengoptimalkan bulan Ramadan sebagai bulan yang penuh berkah.
“Dengan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, kami sarankan sebelum melakukan pembelajaran pada satu jam pertama yang biasanya ada kegiatan literasi maka diganti dengan tadarusan, sedekah ramadan, dan kegiatan-kegiatan keagamaan yang disesuaikan tujuan masing-masing satuan pendidikan,” ujarnya.
Ia juga mengimbau dengan waktu KBM yang terbatas peserta didik mauapun guru tidak perku menganggap hal ini sebagai beban dalam proses pembelajaran. Bagaimanapun satuan pendidikan harus menciptakan suasana yang kondusif dan menyenangkan bagi peserta didik.
“Kami mengharapkan satuan pendidikan dapat melaksanakan pesantren kilat sehingga dapat membentuk karakter peserta didik karena ada ceramah agama, tadarus, cerdas cermat hingga kuis seputar keagamaan dan tentunya sangat menyenangkan bagi peserta didik,” ujarnya.
Leave a Reply