Ikon Sastra Indonesia, Cerpen ‘Robohnya Surau Kami’ Dibedah Kelekak Budaya

Ketua Dewan Kesenian Bangka, Wandasona Alhamd saat memberikan sambutan di acara diskusi sastra karya A.A Nafis berjudul 'Robohnya Surau Kami' (Ist)

SUNGAILIAT, LASPELA — Kelekak Budaya menggelar diskusi sastra karya A.A Nafis berjudul ‘Robohnya Surau Kami’.

Pimpinan Kelekak Budaya, Ira Esmeralda sekaligus pemantik diskusi mengatakan dipilihnya cerpen itu lantaran fenomenalnya karya tersebut.

“Kegiatan ini baru pertama kali kita laksanakan, diskusi bedah karya kita pilih cerpen A.A Nafis orang yang diakui Unesco lewat karyanya, dan beliau ini ikonnya sastra indonesia yang fenomenal,” kata Ira, Jumat (28/2/2025).

Sebagai cikal bakal dari Komunitas Literasi (LIRA), Kelekak Budaya merupakan yayasan yang bergerak di bidang sastra mewadahi anak-anak muda pencinta sastra di Kabupaten Bangka.

Kelekak Budaya juga telah banyak melahirkan generasi pencinta sastra yang berprestasi, tidak hanya ditingkat kabupaten dan provinsi, namun juga tingkat nasional.

“Salah satu produknya adalah Zakia Minang Ayu yang berhasil meraih Anugerah Kebudayaan Indonesia kategori anak-anak tahun 2024 yang juga didukung oleh Dewan Kesenian Bangka,” ujarnya.

Menurutnya, Kelekak sendiri diartikan sebagai tempat dari bermacam tanaman yang bermanfaat, dengan harapan Kelekak Budaya dapat menjadi wadah para pegiat sastra khususnya di Kabupaten Bangka.

Sementara itu, Ketua Dewan Kesenian Bangka, Wandasona Alhamd sangat mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Kelekak Budaya.

“Kegiatan ini sangat inspiratif dan kami (Dewan Kesenian Bangka) sangat-sangat apresiasi terhadap kegiatan ini. Sebuah ekosistem yang diciptakan oleh Kelekak Budaya dan akan menjadi pemantik geliatnya sastra di Kabupaten Bangka,” katanya. (*/mah)