PANGKALPINANG, LASPELA – Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengumumkan bahwa Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) berhasil mencatatkan tingkat inflasi terendah se-Indonesia diangka 0,22 persen pada periode bulan Oktober 2024.
Hal ini menjadi kabar baik bagi perekonomian daerah, mengingat pencapaian ini menunjukkan kestabilan harga yang terjaga serta efektifnya langkah-langkah pengendalian inflasi yang diambil pemerintah daerah bersama berbagai pihak terkait.
Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Babel, Sugito menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran pemerintah daerah, instansi terkait, serta masyarakat Babel yang telah bahu-membahu menjaga stabilitas harga barang dan jasa. Namun, dibalik pencapaian ini, ia mengingatkan jajarannya untuk tidak terlena.
Menurutnya, keberhasilan ini perlu disikapi dengan langkah-langkah yang lebih proaktif agar kestabilan inflasi ini dapat bertahan dalam jangka panjang.
“Kita patut bersyukur atas pencapaian ini, namun perlu diingat bahwa tantangan di depan masih ada. Inflasi yang stabil harus kita pertahankan agar keterbutuhan pokok masyarakat dapat tercukupi,” ujar Sugito usai mengikuti Rapat Pengendalian Inflasi secara virtual di Ruang Vidcon Kantor Gubernur, Senin (5/11/2024).
Sugito juga menekankan pentingnya pemantauan harga dan ketersediaan bahan pokok. Ia meminta agar dinas terkait memastikan distribusi bahan pokok berjalan lancar serta terus menggalakkan program-program untuk meningkatkan produksi lokal agar ketergantungan pada pasokan dari luar daerah dapat berkurang.
“Kita perlu mewaspadai kenaikan harga menjelang akhir tahun, Pilkada dan mengahadapi cuaca ekstrem saat ini, terutama bahan pangan yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat. Koordinasi dengan pusat serta langkah pengawasan dan pengendalian stok barang harus ditingkatkan,” tambah Sugito.
Dengan komitmen ini, Sugito berharap Provinsi Babel mampu menjadi contoh dalam pengendalian inflasi dan mempertahankan prestasinya di tingkat nasional.
“Saya juga berharap masyarakat tetap mendukung langkah-langkah pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi daerah demi kesejahteraan bersama,” tutupnya. (chu)