PANGKALPINANG, LASPELA — Kepala BPBD Pangkalpinang, Dedi Revandi tak menampik jika tingginya curah hujan mengguyur Pangkalpinang tiga hari terakhir ini, menyebabkan beberapa kawasan mulai digenangi luapan air.
“Beberapa titik lokasi tergenang air itu diantaranya Bukit Sari, Gedung Nasional dan daerah Kampung Bintang, yang terpantau memang terjadi genangan,” katanya, Sabtu (2/11/2024).
Diakui Dedi, tinggi genangan air tersebut diketahui berkisar 10-40 centimeter. Bersyukur air pasang laut tidak begitu tinggi sehingga air genangan cepat surut.
“Jadi dengan kondisi ini, genangan air cepat surut. Dengan air laut yang tidak pasang, wilayah-wilayah yang terkena dampak genangan itu cepat kering dan air langsung mengalir ke sungai rangkui dan langsung ke laut,” ujarnya.
Dengan kondisi ini, durasi air genangan tidak terlalu lama. Dedi juga menjelaskan pasang dan surut air laut sangat mempengaruhi air genangan ketika hujan lebat terjadi, terutama pada daerah dataran rendah.
“Durasi genangan tergantung dari intensitas dan lamanya hujan dan pasang atau tidaknya air laut, jika air laut tidak pasang maka akan cepat surut, namun jika pasang dan hujan lebat maka genangan juga akan lama surutnya,” katanya.
Saat ini pihaknya telah mensiagakan personil untuk memantau wilayah yang rawan dan berisiko terjadinya genangan, kemudian pihaknya juga menyiapkan beberapa logistik.
“Untuk berjaga-jaga jika ada masyarakat yang membutuhkan langsung dapat kami salurkan, tergantung dari survey lapangan, apakah itu terjadi karena bencana, barulah kami distribusikan logistik tersebut,” ujarnya.
Namun, hingga saat ini terkait dengan genangan air pihaknya belum melakukan distribusi logistik, karena genangan air masih dalam batas normal. Ia mengaku telah menginstruksikan kepada masyarakat untuk mengevakuasi barang-barangnya yang berpotensi cepat rusak jika terkena air.
“Hingga saat ini distribusi logistik belum kita lakukan dan masih bisa diatasi masyarakat dengan mengevakuasi barang-barang yang rentan rusak ke tempat yang lebih aman,” ujarnya. (dnd)