“Yang bikin orang tertarik itu karena ini bagian dari wisata edukasi, kami bersama PT Timah memanfaatkan lahan kritis bekas tambang untuk berbagai sektor seperti wisata, pertanian, peternakan. Bahkan di sini juga ditanam pohon-pohon endemik Belitung yang sudah susah ditemui,” katanya.
Selain wisatawan, kata dia para pelajar maupun mahasiswa juga sering datang ke Kampong Reklamasi Selinsing untuk mempelajari dan meneliti tentang banyak hal seperti pola penanaman yang dilakukan di lahan bekas tambang, melihat berbagai jenis tumbuhan lokal.
Menurut Diky yang menjadi daya tarik lainnya di Kampong Reklamasi Selinsing ialah fasilitas yang lengkap seperti toilet musala, lalu ada juga rumah adat, danau buatan, wahana air dan pemandangan yang indah.
Program pengelolaan lingkungan yang dilakukan PT Timah di Kampong Reklamasi Selinsing yang merupakan bagian dari reklamasi dalam bentuk lainnya ini tidak hanya menata lahan bekas tambang, tapi juga memberdayakan ekonomi masyarakat sekitar.
Diky menyampaikan, BUMDes Selinsing telah merasakan dampak dengan adanya Kampong Reklamasi Selinsing seperti mereka dilibatkan dalam pengelolaan dan mendapatkan penghasilan dari mengelola kawasan ini.
Leave a Reply