BRiNTS Sesalkan PT Timah Maksa ‘Konflik’ di Beriga, Sementara Banyak WIUP Dijarah Tutup Mata

Direktur BRiNTS, Tedy Marbinanda. (Foto : Dok/Laspela)

“Optimalkan saja dulu potensi IUP lainnya, banyak kok, tinggal aturan mainnya saja. Kami sudah investigasi di Belitung, 100 persen kami yakin yang digarap penambang di sana ada IUP PT Timah. Jika ini optimalkan akan membantu meningkatkan produksi,” ungkapnya.

Berdasarkan investigasi BRiNTS dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia, beber Tedy,, pihaknya juga berhasil menyingkap tabir bahwa aktivitas pertambangan diduga ilegal masih terjadi, bahkan masif. Berikut timah yang dihasilkan dari pengusaha “meja goyang” sebutan bagi pengepul timah yang memiliki keahlian untuk memisahkan bijih timah sesuai kadar Organic Carbon (OC) yang merupakan metode pengukuran kadar timah.

Dan hal itu terbukti, dengan maraknya pengiriman bijih timah dari Belitung ke Pulau Bangka melalui pelabuhan resmi maupun jalur tikus. Alhasil, baru-baru ini ada diamankan satu truk bermuatan pasir timah yang tiba di Pelabuhan Sadai, Bangka Selatan oleh Ditkrimsus Polda Babel.

“PT Timah jangan tutup mata dengan kejadian begini. Karena ini menyangkut mereka mengamankan aset yang dipercayakan negara. Jangan alasan keterbatasan personil di lapangan, karena orang (penambang) main terang-terangan kok di lapangan. Ngerambah WIUP mereka, mana ada tindakannya?” sebut Tedy.

Leave a Reply