MEMBALONG, LASPELA--Kasus serangan buaya di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung kembali terjadi.
Kali ini, seorang penambang timah hilang diterkam buaya di Sungai Berang, Desa Bantan, Kecamatan Membalong, Kabupaten Belitung.
Korban bernama Heri (25) hilang diterkam buaya saat sedang mencuci kaki dipinggir sungai Berang, Selasa (15/10/2024) sekitar pukul 17.30 WIB.
Saat itu, Heri selesai bekerja menambang timah di sungai Berang Dusun Air Malik, Desa Bantan sedang berada dipinggir sungai untuk mencuci kaki.
Tiba-tiba ia diserang oleh buaya dan ditarik ketengah sungai.
Kejadian tersebut disaksikan langsung oleh mertuanya yang saat itu tidak jauh berada dari korban.
Melihat kejadian tersebut, mertua korban meminta bantuan kepada warga sekitar dan mencoba melakukan pencarian terhadap korban yang diterkam buaya pada sepanjang aliran sungai.
Namun hingga pukul 21.32 WIB, pencarian terhadap korban tidak membuahkan hasil.
Kemudian warga melaporkan kejadian tersebut ke Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang.
Menerima informasi tersebut, Kansar Pangkalpinang memberangkatkan 1 tim rescue menuju lokasi kejadian yang berada di sungai Berang.
Setiba dilokasi, Tim SAR Gabungan yang terdiri dari Rescuer Pos SAR Belitung, Rescuer USS Tanjung Pandan, TNI AU serta masyarakat, berusaha melakukan upaya pencarian terhadap korban.
Dikarenakan lokasi kejadian yang memiliki banyak kolong tambang timah dan aliran sungai yang panjang, Kansar Pangkalpinang mengerahkan 1 unit Drone Mavic 3 Thermal untuk mempermudah proses pencarian terhadap korban dikarenakan drone tersebut memiliki kemampuan untuk melakukan pencarian dimalam hari dengan fitur thermal.
Kakansar Pangkalpinang, I Made Oka Astawa menjelaskan pihaknya saat ini bersama Tim SAR Gabungan sudah melakukan upaya pencarian bersama masyarakat.
“Namun hingga pukul 23.47 WIB semalam, pencarian terhadap korban belum membuahkan hasil. Rencana pencarian akan kami lanjutkan pada, Rabu (16/10/2024) pagi hari bersama Tim SAR Gabungan. Semoga upaya pencarian terhadap korban dapat membuahkan hasil dan korban dapat ditemukan secepatnya.” ungkap Oka.(*/ril)