Para Penggiat Demokrasi di Kancah Nasional ini Sanjungi Kepemimpinan Erzaldi

PANGKALPINANG, LASPELA – Keikutsertaan Erzaldi Rosman di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bangka Belitung (Babel) 2024 turut menyita perhatian para penggiat demokrasi di kancah nasional. Mereka menyanjungi dan berharap besar Gubernur Babel periode 2017-2022 ini dapat kembali memimpin Babel di periode 2024-2029.

Seperti yang diutarakan penggiat demokrasi Yakub F. Ismail. Dirinya memberikan pandangan bahwa saat ini, Erzaldi masih memiliki power cukup kuat untuk memenangkan Pilkada 2024, walaupun diterpa isu kurang sedap.

Yakub meyakini, Erzaldi adalah sosok pemimpin yang memiliki integritas dan leadership yang sangat baik. “Beliau adalah pemimpin yang punya karakter dan integritas yang kuat. Untuk itu, beliau masih layak untuk menakhodai Babel beberapa waktu akan datang,” kata Yakub.

Yakub juga ikut menyoroti perkembangan isu yang menyudutkan sang kontestan. Namun, dirinya percaya bahwa itu hanyalah strategi yang dimainkan lawan untuk melemahkan dukungan dari sang rival.

“Jadi itu wajar dalam politik. Setiap lawan selalu mencari-cari kekurangan, bahkan jika tidak ada, ia mencari sesuatu di luar dari kenyataan demi menyudutkan lawan politiknya. Intinya, beliau masih sangat layak dan pantas untuk mengemban amanah yang diberikan,” kat Ketua Umum IMO Indonesia itu.

Sementara, Direktur Eksekutif LKiS Saifuddin menilai bahwa Erzaldi bukan hanya incumbent, disamping punya karis politik yang gemilang juga memiliki ketokohan disemua lapisan masyarakat. Social capital ini sesungguhnya menjadi penting bagi setiap kontestan di dalam event politik.

“Karena itu Erzaldi dipandang sebagai sosok yang mumpuni bagi keberlanjutan pembangunan di Bangka Belitung. Dan ini adalah panggilan kerakyatan untuk masyarakat serumpun sebalai,” ucapnya.

Sebagai incumbent tentu ingatan publik masih sangat segar. Erzaldi Rosman misalnya baru sekitar 2 tahun pasca menyelesaikan periode pertama jabatannya sebagai gubernur bangka Belitung, secara sosiologis masyarakat tentu masih ingat terhadap beliau termasuk kinerja dan program-program pembangunan selama ini dilakukannya.

Sangat sulit membayangkan seorang pemimpin di tengah covid bisa mendapatkan prestasi dari negara bersama dengan Gubernur DKI (Anies Baswedan saat itu), dan Gubernur Jawa Timur (Khofifah Indar Parawansa saat itu). Paling tidak ini akan menjadi parameter bagi Erzaldi untuk kembali bertarung sebagai panggilan pengabdian dari rakyat.(chu)