MENDOBARAT, LASPELA – Tingginya angka kecelakaan lalu lintas di wilayah Bangka Belitung terus menjadi perhatian serius berbagai pihak. Sebagai respons atas situasi ini, Honda Asia Surya Perkasa, Main Dealer sepeda motor Honda di Bangka Belitung, semakin gencar memberikan edukasi keselamatan berkendara kepada masyarakat.
Kali ini, Tim Safety Riding Honda Babel berkolaborasi dengan Jasa Raharja Cabang Bangka dan Kepolisian Lalu Lintas Polda Bangka Belitung dalam menggelar seminar bertajuk “Bangga Menjadi Generasi #Cari_Aman” di kampus IAIN SAS Bangka Belitung.
Seminar ini mendapat sambutan hangat dari pihak kampus. Wakil Rektor I, Prof. Dr. H. Hatamar, M. Ag, menyampaikan apresiasinya dalam sambutannya.
“Kami sangat berterima kasih atas terselenggaranya kegiatan ini. Beberapa minggu yang lalu, ada mahasiswa kami yang terlibat dalam kecelakaan lalu lintas. Dengan adanya seminar ini, kami berharap para mahasiswa dapat lebih memahami pentingnya menjaga keselamatan di jalan dan mampu menerapkan pengetahuan yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Seminar ini menghadirkan narasumber dari berbagai instansi terkait. Selain Tim Safety Riding Honda, turut hadir Bapak Sonny Saifuzzaman, Kepala Unit Keuangan Akuntansi dan ESG dari Jasa Raharja Cabang Bangka, serta Ibu Ria Arianti, Kasubag Renmin Polda Bangka Belitung. Ketiganya memberikan materi dan wawasan penting terkait teknik berkendara yang aman, pengetahuan tentang prosedur asuransi bagi korban kecelakaan, serta peran kepolisian dalam penegakan keselamatan lalu lintas.
“Sebagai salah satu produsen sepeda motor terbesar di Indonesia, Honda berkomitmen untuk terus memberikan edukasi mengenai keselamatan berkendara. Kami ingin mendorong pengendara, khususnya mahasiswa dan pemuda, agar lebih sadar akan pentingnya berkendara secara aman dan mematuhi peraturan lalu lintas,” kata Sonny Saifuzzaman dalam paparannya.
Sementara itu, Hariyansha, instruktur safety riding dari Tim Honda Babel, memaparkan materi tentang pentingnya kesadaran pengendara untuk selalu menjaga kecepatan dan mengenali kondisi jalan serta kendaraan di sekitarnya. Ia menekankan bahwa salah satu penyebab utama kecelakaan adalah kurangnya pemahaman tentang batas kecepatan yang aman.
“Kecepatan berkendara yang disarankan di area perkotaan adalah maksimal 40 km/jam. Melebihi batas tersebut, terutama jika berada di kisaran 50-60 km/jam, sudah termasuk tindakan berkendara berbahaya, apalagi jika dipicu oleh faktor buru-buru,” jelasnya.
Hariyansha juga mengajak peserta untuk tidak hanya menjadi pengendara yang mahir, tetapi juga bijak dalam mengemudi. Ia menekankan pentingnya persiapan sebelum berkendara, termasuk pengecekan kondisi fisik pengendara serta kondisi sepeda motor. “Selalu pastikan rem, ban, dan lampu dalam kondisi baik. Jangan lupa gunakan helm, jaket, dan sepatu sebagai perlindungan dasar,” tambahnya.
Untuk menciptakan suasana yang lebih interaktif dan menyenangkan, Honda Babel menyelenggarakan kuis dengan tema #Cari_Aman. Para peserta tampak antusias mengikuti kuis tersebut, yang diselingi dengan pembagian doorprize bagi yang berhasil menjawab pertanyaan seputar materi safety riding.
“Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru, tetapi juga pengalaman berharga bagi saya pribadi. Semoga mahasiswa yang hadir bisa menerapkan apa yang didapatkan di sini,” ungkap Hariyansha.
Seminar ini merupakan salah satu langkah nyata Honda dalam meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya keselamatan berkendara. Lewat program #Cari_Aman, Honda Babel berupaya untuk menurunkan angka kecelakaan lalu lintas, khususnya yang melibatkan sepeda motor.
Honda berharap, kegiatan serupa dapat terus dilakukan di berbagai institusi pendidikan dan komunitas untuk menciptakan generasi muda yang lebih peduli terhadap keselamatan di jalan raya.(ril/chu)