PANGKALPINANG, LASPELA — Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Bambang Patijaya menyebut bahwa pertumbuhan ekonomi Bangka Belitung hanya tumbuh 1 persen dalam satu semester di tiga kuartal pertama 2024.
Kondisi tersebut sama seperti pada awal kuartal pertama Tahun 2021 lalu, dimana Indonesia tak terkecuali Bangka Belitung terkena wabah pandemi Covid-19.
“Namun yang membedakan adalah pada 2021 lalu masyarakat masih punya tabungan. Sementara pada tahun 2024 ini masyarakat tabungannya sudah mulai habis,” katanya, saat menjadi keynote speaker, di acara A to Z Tentang Hilir Migas dan Workshop Sosial Media, di Universitas Pertiba, Rabu (25/9/2024).
Bahkan, politisi Partai Golkar itu sempat menanyakan ke sejumlah pedagang terkait kondisi perekonomian saat ini dibandingkan beberapa tahun lalu saat pandemi.
“Situasinya berbeda, memang hanya tumbuh 1 persen berdasarkan data BPS, yang mau beli banyak tapi yang dagang sedikit karena orang takut (Covid-19),” ujarnya.
Sementara kondisi sekarang ini, kata Bambang, yang dagang banyak namun tidak ada yang beli.
Menurutnya, situasi ini diperparah antara lain karena perekonomian Bangka Belitung yang jeblok karena faktor pertimahan.
Untuk itu, ia sangat mengapresiasi atas kegiatan yang diselenggarakan oleh BPH Migas itu dinilai akan memberikan kontribusi dalam memikirkan dan meminimalisir dampak-dampak ekonomi yang kurang maju tersebut.
Terlebih, BPH Migas diberikan tugas oleh negara untuk melakukan pengawasan BBM dan Gas bersubsidi.
“Kita ingin bagaimana subsidi BBM ini tepat sasaran,” tukasnya. (mah)