Lokus Stunting Bangka Selatan di Tahun 2024 Terdapat di 3 Desa, Upayakan Tahun Ini Bisa Zero Stunting

Pj Sekda Bangka Selatan, Haris Setiawan

TOBOALI, LASPELA – Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan (Pemkab Basel) terus berupaya menurunkan angka Stunting, bahkan sejumlah intervensi ke pihak desa yang masuk dalam lokus Stunting terus digalakkan.

Pj Sekda Bangka Selatan, Haris Setiawan mengatakan dari Rakor Penurunan Stunting menghasilkan beberapa indikator penurunan stunting serta 3 program andalan Pemkab Bangka Selatan.

Haris mengatakan, penanganan penurunan stunting tahun ini menjadi lokus dan sesuai dengan intruksi dari pusat.

“Strategi serta upaya Pemkab Basel terus dihadirkan oleh para dinas terkait, guna mendukung serta mempercepat penurunan stunting,” katanya, Rabu (29/5/2024).

Ia menyebutkan, angka stunting di Bangka Selatan saat ini 20,6 persen berdasarkan data SKI tahun 2023 dan terjadi penurunan sebesar 2,4 persen.

“Berdasarkan data dari SKI 2023 terjadi penurunan stunting sebesar 2,4 persen dengan angka prevalensi 20,6 persen,” sebutnya.

Diketahui, prevalensi Stunting selama 3 tahun terakhir di Bangka Selatan bisa dilihat berdasarkan dari data SSGI serta SKI, yakni SSGI 2021 sebesar 19,4 persen, SSGI 2022 sebesar 23,0 persen dan SKI 2023 sebesar 20,6 persen.

Dikatakan Sekda, pada tahun 2023 terdapat lima desa di dua Kecamatan yang menjadi lokus Stunting yakni desa Rias, Serdang, Irat, Bedengung dan Malik.

“Sedangkan di tahun 2024 lokus Stunting sudah berkurang menjadi 3 desa yakni, desa Tanjung Sangkar, Kumbung, Bedengung,” ucapnya.

Lebih lanjut, dari 3 desa yang menjadi lokus Stunting tahun 2024 ini tercatat persentase Prevalensi masing – masing desa yaitu, Tanjung Sangkar 19,23 persen, Kumbung 25 persen, dan Bedengung 13,04 persen.

” Dari 3 desa yang menjadi lokus Stunting ini desa kumbung yang tertinggi Prevalensi Stuntingnya,” ujarnya.

Lebih lanjut, pada semester 2 tahun 2024 ini Pemkab Bangka Selatan mengaudit Rekapitulasi Total Keluarga Berisiko Stunting (KRS) dengan beberapa sasaran kasus berikut dengan total angkanya.

Hasil rekapitulasi dari 8 Kecamatan didapatkan KRS yakni dari Catin sebanyak 13 kasus, Bumil 10 Kasus, Bufas 0 Kasus, Baduta/Balita 109 kasus dengan total keseluruhan sasaran kasus adalah 132 kasus.

“Kita usahakan pada akhir 2024 Kabupaten Basel akan terjadi penurunan kasus Stunting secara signifikan bila perlu zero Stunting,” pungkasnya. (Pra)