SUNGAILIAT, LASPELA — Hingga Mei 2024, kasus demam berdarah dengue atau DBD di Kabupaten Bangka tercatat mencapai 121 kasus.
Dimana pada Januari terdapat 18 kasus, Februari 34 kasus, kemudian mengalami penurunan pada Maret yakni 18 kasus, dan kembali naik pada April sebanyak 44 kasus.
“Untuk Mei sementara ini ada 7 kasus, yang sebarannya meliputi Sungailiat empat kasus, Baturusa dua kasus, dan Sinar Baru satu kasus,” kata staff seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Bangka, Ahmad Febri, Selasa (14/5/2024).
Meski begitu, ia mengatakan bahwa tidak ada kematian akibat penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk aedes Aegypti itu.
Ia mengatakan bahwa penyebab utama DBD tersebut yakni faktor lingkungan dan kurangnya kesadaran masyarakat untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
“Musim hujan juga berpengaruh, kemudian banyaknya air di tempat-tempat penampungan,” jelasnya.
Untuk menekan kasus DBD, Dinkes Bangka juga melakukan sejumlah upaya yakni turun langsung ke lapangan untuk melakukan foging dan juga imbauan kepada masyarakat untuk menjaga hidup bersih dan sehat.
“Kami rutin melakukan promosi kesehatan melalui Puskesmas agar masyarakat selalu menjaga kebersihan lingkungannya,” ujarnya.
Secara nasional, tercatat pada 2024 hingga ninggu ke-17 terdapat 88.593 kasus DBD dan kematian sebanyak 621 kasus. Jumlah tersebut terlaporkan dari 456 kabupaten/ kota di 34 provinsi. Sementara kematian akibat kasus DBD ini terjadi di 174 kabupaten/ kota di 28 provinsi. (mah)