Unmuh Babel Serukan Aksi Bela Palestina, Rektor: Hentikan Penjajahan Ini!

PANGKALPINANG, LASPELA – Ribuan mahasiswa Universitas Muhamadiyah (Unmuh) Bangka Belitung (Babel) bersama pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) menyerukan aksi serentak bela Palestina. Aksi yang digelar serentak di 172 Unmuh di Indonesia ini merupakan gerakan untuk menyerukan bela Palestina.

Rektor Unmuh Babel, Fadillah Sabri menjelaskan alasan Unmuh menggelar aksi tersebut karena hingga saat ini serangan demi serangan masih dilakukan Israel kepada Palestina.

“Sampai detik ini Israel itu terus membangkang tidak pernah mentaati komitmen terhadap PBB, kemudian juga semua lembaga-lembaga internasional meminta Israel untuk berhenti menghancurkan bangsa Palestina namun tidak pernah diindahkan,” ujarnya, Selasa (7/5/2024).

Ia menyebutkan, satu sisi negara-negara islam seakan tak punya daya, tapi satu sisi lain kita melihat adanya gerakan sosial masyarakat di Eropa dan Amerika mahasiswa-mahasiswa dan dosen-dosen mensupport  Palestina.

“Indonesia yang penduduknya mayoritas muslim juga harus bersuara terkait hal ini, kita harus ambil andil dalam pembebasan Palestina dan menghentikan penjajahan ini,” tegasnya.

Ada tiga landasan Unmuh melaksanakan Aksi Bela Palestina ini, pertama adalah masalah konstitusi. “Karena konstitusi negara kita jelas mengatakan kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan penjajahan diatas dunia harus dihapuskan, itu jelas tertuang,” jelasnya.

Tidak hanya itu, Indonesia juga punya hutang sejarah kepada bangsa Palestina, Palestina yang awal-awal mengakui kemerdekaan indonesia.

“Disaat kita butuh pengakuan Internasional bangsa Palestina adalah bagian awal negara yang mendukung kemerdekaan Indonesia, dan ini merupakan hutang sejarah kita,” ujarnya.

Terkait dengan solidaritas sesama negara, untuk membela Palestina lanjutnya tidak harus menjadi muslim, cukup jadi manusia karena ini adalah masalah kemanusiaan.

“Oleh sebab itu tidak hanya Palestina, segala penjajahan di atas muka bumi ini Muhammadyah akan terus ikut memperjuangkan hak mereka yang tertindas,” tutupnya. (dnd)