PANGKALPINANG, LASPELA – Dinas Perumahan dan Pemukiman Rakyat (Perkim) Kota Pangkalpinang berhasil menurunkan jumlah kawasan kumuh dari awalnya tersebar di 20 kelurahan, hingga saat ini kawasan kumuh hanya berada di 2 kelurahan saja.
Kepala Dinas Perkim Belly Jawari mengatakan ada beberapa upaya yang dilakukan Dinas Perkim, pihaknya telah melakukan kegiatan fisik dan non fisik untuk mengurangi dan mencegah timbulnya kawasan kumuh baru di Kota Pangkalpinang.
Pertama, kata dia pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) kepada masyarakat berpenghasilan rendah, Belly mengaku dari tahun 2018 hingga 2023 sudah banyak rumah yang sudah dibangun oleh Perkim.
“Totalnya di kawasan kumuh ada 143 rumah tidak layak huni yang sudah kita bangun, baik itu pembangunan rumah baru maupun peningkatan kualitas. Rutilahu itu ada dua macam pertama pembangunan baru dari nol dan peningkatan kualitas atau rehab,” ujarnya, Sabtu (4/5/2024).
Dalam kawasan kumuh juga dilakukan pembangunan dan pemeliharaan jalan setapak hampir semua jalan setapak di kawasan tersebut, ia mengaku telah dilakukan intervensi.
“Baik jalan setapak dan juga drainase-drainase lingkungan di dalam kawasan kumuh,” tukasnya.
Selain itu, ada juga kawasan kumuh yang memang menjadi aset dulu dibangun pemerintah pusat melalui Balai Pelaksanaan Pemukiman Wilayah (BPPW) Babel yang ada pada skala kawasan Opas, Gedung Nasional (Genas) dan Kedua di skala kawasan Pasir Putih, Pasir Padi.
“Itu sudah diserahkan asetnya kepada Pemerintah Kota Pangkalpinang dalam hal ini kepada kami dan di sana juga sudah kita lakukan intervensi, pembangunan dan perbaikan Rutilahu,” ujarnya.
Selain itu pihaknya juga membangun 12 kios-kios untuk kegiatan ekonomi masyarakat, bagaimana masyarakat yang ada dikawasan tersebut bisa diberdayakan.
“Dan ini sudah kita selesaikan dan kita serahkan kepada Disperindag untuk dilakukan pengembangan lebih lanjut,” ulasnya.
Pihaknya juga memasang pemandangan lampu-lampu jalan dikawasan Opas Genas, dan juga membangun dua toilet. Ia berharap fasilitas yang dibangun ini bisa dijaga bersama oleh masyarakat.
“Jadi itu yang sudah kita lakukan intervensi, dalam rangka infrastruktur yang dibangun oleh untuk masyarakat sekitar,” tutupnya. (dnd)