Turbulensi di Sektor Pertimahan, Ekonomi Babel Babak Belur

Soal hal hilirisasi tembaga, Bambang Patijaya menyampaikan dalam metalurgi tembaga merupakan salah satu barang yang paling penting. Dalam peradaban kebudayaan manusia, ketika ditemukan perunggu yang merupakan campuran antara timah dengan tembaga, telah menyebabkan peradaban manusia menjadi maju di zaman dahulu berikut dengan produk turunannya.

Bambang Patijaya melihat pada data yang disampaikan Dirjen ILMATE terdapat 4 (empat) smelter tembaga yang memiliki izin. Tetapi ia menilai hanya 2 yang berprogres yaitu PT Freeport Indonesia dan PT Amman Mineral Nusa Tenggara (NTB). Smelter tembaga ini memproduksi katoda tembaga, dimana industri dalam negeri kita hanya menyerap 500 ribu ton pertahun. Sementara kapasitas yang akan beroperasi nanti antara Freeport dan Amman di atas 2 juta ton. Sehingga terjadi sebuah selisih yang cukup banyak antara produksi katoda dan penyerapan dalam negeri, sehingga katoda berpotensi menjadi barang ekspor.

Untuk itu Bambang Patijaya mendorong kepada Dirjen ILMATE, peluang produksi katoda yang melimpah ini dapat dioptimalkan.

Leave a Reply