PANGKALPINANG, LASPELA – Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Ketenagakerjaan (DPMPTSP dan Naker) Kota Pangkalpinang, mencatat investasi yang masuk ke Kota Pangkalpinang selama tahun 2023 sebesar Rp2,7 triliun.
“Investasi yang masuk ke Pangkalpinang sampai akhir tahun 2023 itu yang terdata di kami adalah Rp 2,7 triliun,” kata Sekretaris Dinas (Sekdin) DPMPTSP dan Naker Kota Pangkalpinang, Amrah Sakti, Jumat (12/1/2024).
Pada akhir tahun 2023 DPMPTSP dan Naker mencatat sudah menerbitkan 5.543 nomor induk usaha yang baru. Dimana perusahaan-perusahaan yang tersebut ialah perusahan baru yang masuk selama tahun 2023.
“Dari 5.543 yang kami terbitkan hampir 90 persen bentuknya perorangan, sisanya variasi ada Badan Hukum, ada Badan Usaha, Badan Layanan Umum ada Koperasi,” ujarnya.
Kemudian pada tahun 2023 juga jumlah perizinan yang dikeluarkan, menurut indentifikasi ada 10.171 kelompok kode baku untuk jenis usaha.
Dari yang mengajukan melalui sistem Online Single Submission (OSS) ada 10 jenis usaha yang dominan, mulai dari industri produk makanan.
“Pertama yang banyak adalah makanan, lalu perdagangan besar dan eceran, tapi yang paling banyak ialah produksi makanan, maupun kedai-kedai makanan,” ujarnya.
Industri makanan pun tercatat menjadi industri yang paling bersinggungan,
contohnya saja satu kedai makanan tentu membutuhkan peralatan serta sarana dan prasarana yang lain. “Sehingga berpengaruh dengan usaha lainnya,” tambahnya.
Untuk meningkatkan investasi yang masuk pada tahun 2024 ini, Amrah mengatakan pihaknya tentu mempunyai startegi supaya bisa menarik investasi dengan harapan lebih baik lagi.
“Kami harus bisa membuat sesuatu yang baru lah agar orang bisa mendengar dan mau berinvestasi dengan kita,” pungkasnya. (dnd)