Angkat Kearifan Lokal Babel, Film Diwe Kisahkan Petualangan Menyeramkan di Hutan Terlarang Pulau Pongok

PANGKALPINANG, LASPELA – Film Diwe: Hutan Terlarang menjadi film horor Indonesia pembuka di Januari 2024. Film ini mengangkat kisah lima sahabat yang tersesat di hutan. Nahas, nyawa mereka justru terancam oleh penunggu tempat gaib.

Film horor Indonesia terbaru berjudul Diwe: Hutan Larangan hari ini tayang di seluruh bioskop di Indonesia salah satunya di layar bioskop Bes Cinema Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung.

Film yang disutradai oleh Bram Ferino dan diproduksi oleh AFICI Entertainment ini menyuguhkan pengalaman yang tegang melalui cerita tentang kelima sahabat yang tanpa sengaja tersesat di dalam hutan terlarang di Pulau Lepar Pongok, Kabupaten Bangka Selatan (Basel), Provinsi Babel.

Mengangkat cerita tentang mitos dari Kabupaten Bangka Selatan yaitu hutan terlarang. Konon diyakini oleh masyarakat Desa Lepar Pongok sebagai tempat yang dihuni oleh makhluk menyeramkan yang dinamakan Diwe.

Wakil Ketua DPRD Bangka Belitung (DPRD Babel) Hellyana mengapresiasi karya film lokal berjudul Diwe: Hutan Larangan ini, karena menampilkan kearifan lokal Provinsi  Bangka Belitung.

“Film ini patut diapresiasi sebagai sebuah karya film lokal yang sudah cukup baik,” ujar Hellyana saat nonton bareng bersama anak-anak muda milenial di Bioskop Bes Cinema, Jumat (5/1/24) sore.

Film lokal yang mengangkat cerita dari Bangka Belitung merupakan film yang berkualitas, tidak kalah jika dibandingkan dengan film-film lokal dari daerah lain.

“Saya harap kedepannya akan ada sutradara-sutradara lainnya mengangkat cerita yang mengangkat kearifan lokal di Bangka Belitung ini,” harapnya.

Sementara itu, sutradara Bram Ferino mengatakan, film ini menceritakan tentang lima sahabat yang berlibur ke Bangka Selatan. Salah satu dari mereka yang bernama Intan memberi ide untuk mengunjungi tempat dagelan di daerah tersebut.

Kedatangan mereka ke Pulau Kelabang malah berubah menjadi liburan yang sangat menegangkan ketika memasuki Kelekak Namak.

“Film Diwe: Hutan Larangan ini diperankan  oleh para sineas lokal, ada yang dari Sungailiat, Pangkalpinang. Jadi banyak juga anak-anak muda di Bangka Belitung ini sangat berbakat dan bertalenta,” kata Bram.

“Harapan saya, kedepannya Pemerintah Daerah mensupport anak-anak muda di Bangka Belitung ini untuk berkarya di dunia perfilman,” tutupnya.(chu)