Fokus Penjernihan Air, PDAM Tirta Bangka Tambah Biaya Operasional Rp3 Juta per Hari

SUNGAILIAT, LASPELA — PDAM Tirta Bangka terpaksa harus menambah biaya tambahan operasional untuk penjernihan air sebesar Rp 3 juta per hari.

Hal itu akibat penambangan liar di Kolong Sumber Air Baku Dam 1 Pemali yang menyebabkan air suplay ke pelanggan menjadi kotor.

Direktur PDAM Tirta Bangka, Abdi Nursyahri mengatakan, uang operasional tambahan tersebut digunakan untuk membeli bahan tambahan untuk menjernihkan air.

“Sejak adanya aktifitas tambang di Dam Pemali air menjadi keruh. Agar air tetap jernih ke pelanggan kita harus merogoh kocek tambahan Rp3 juta tiap hari, agar airnya bisa tetap bening ke pelanggan,” katanya, Senin (4/11/2023).

Abdi mengakui para penambang ini sangat membandel. Pasalnya, sudah beberapa kali dilakukan penertiban oleh Aparat Penegak Hukum (APH) beberapa waktu lalu, namun para penambang masih terus melakukan aktivitasnya.

“Tapi penambang ini membandel dan beruang kali setelah dirazia kembali beraktifitas di Dam Pemali. Kita tidak tahu mau ngadu kemana lagi. Sebab PDAM Tirta Bangka tidak memilki wewenang menghentikan mereka,” keluhnya.

Namun demikian, pihaknya sudah melaporkan ke pihak berwenang seperti Polres Bangka dan Satpol PP Bangka untuk menyelesaikan persoalan para penambang ilegal di Kolong PDAM Tirta Bangka.

“Kita konsentrasi agar air yang sampai ke pelanggan dan untuk soal aktifitas tambang biarlah pihak berwenang yang sudah kita laporkan,” tukasnya. (mah)