Rayakan Maulid Nabi Bareng Anak Istimewa, Molen Ajak Saling Peduli dan Mendukung

PANGKALPINANG, LASPELA – Wali Kota Pangkalpinang, Maulan Aklil mengajak masyarakat untuk peduli dan saling membantu terutama kepada anak-anak berkebutuhan khusus yang kini menempuh pendidikan di Sekolah Luar Biasa (SLB) Kota Pangkalpinang.

Hal itu dikatakan wali kota ketika menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Senin (16/10/2023).

Kedatangan Molen disambut meriah para siswa-siswi SLB dan disambut dengan pelukan hangat dari para siswa. “Alhamdulillah hadir disini luar biasa, ini membuat saya merasa terharu bisa mendapat pelukan hangat dari anak-anak luar biasa,” tuturnya.

Pria yang kerap disapa Molen  ith menyebutkan dengan melihat kehangatan yang diberikan dan senyuman yang diperlihatkan, membuat dirinya lebih bersyukur.

“Lihat kondisi ini harusnya kita bersyukur, yuk mari yang memiliki badan sehat, ada kesempatan, rejeki dan kekuatan, kita bantu apa yang bisa dibantu untuk mereka,” ajaknya.

Perhatian dan bimbingan ini sambungnya, sangat dibutuhkan mereka di sini, mendukung  ide-ide kreatif anak-anak tersebut.

“Bukan dikasihani ya, namun kita harus membimbing mereka memberikan mereka peluang untuk pengembangab diri, bantu mereka,” tuturnya.

Meski Pemerintah Kota Pangkalpinang sudah tidak lagi menaungi SLB Kota Pangkalpinang, tetapi silahturahmi harus terus dijaga.

“Kedatangan saya ke sini agar silaturahmi dapat berlanjut dan membantu apa yang bisa dibantu oleh Pemkot Pangkalpinang, saya juga mohon izin dan pamit, 15 November bulan depan sudah menjadi warga biasa. Mudah-mudahan kita bisa bertemu lagi dan lanjut silaturahmi,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SLB Negeri Kota Pangkalpinang, Sahara menuturkan dengan kehadiran wali kota serta semua yang hadir, dapat menjadi berkah untuk sekolahnya.

“Khususnya meningkatkan mutu dan kualitas di SLB, anak-anak ini tidak perlu belas kasihan, tapi mereka perlu perhatian dari kita. Bisa menunjukkan dan menempatkan mereka di lingkungan masyarakat,” tukasnya.

Ia menyebutkan, sistem pembelajarannya sendiri, sekolah ini menerapkan 76 rombongan belajar (rombel), tiap rombel diisi oleh 5 anak. “Guru sendiri berjumlah 54 orang, meski begitu, tanggung jawab dan tugas guru-guru tidak kalah berat,” katanya.

Dia berharap alumni-alumni SLB Negeri ini dapat ditampung di instansi pemerintah maupun perusahaan-perusahaan karena dalam aturan sudah tertulis berapa persen memperkerjakan disabilitas.

“Meski mereka berkebutuhan khusus, namun prestasi yang ditorehkan tidak kalah hebat dari anak-anak lainnya,” tutupnya. (dnd)