BOGOR, LASPELA – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) kembali menggelar Capacity Building, dalam meningkatkan silaturahmi dan mempererat komunikasi antaran Bank Indonesia dengan wartawan ekonomi yang ada di Babel.
“Tujuan dari kegiatan kita hari ini terutama untuk meningkatkan silaturahmi dan mempererat komunikasi antara BI dengan berbagia mitra strategis termasuk dengan wartawan khususnya yang selama ini bergerak di pemerintahan mengenai ekonomi dan keuangan di Babel,” kata Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Agus Taufik dalam sambutannya pada forum komunikasi wartawan ekonomi Babel di Bogor, Kamis (21/9/2023).
Taufik mengatakan, bagi Bank Indonesia kegiatan ini tentunya merupakan salah satu strategi agar implementasi kebijakan Bank Indonesia termasuk di daerah bisa berjalan efektif.
“Tentu bagaimana kita melakukan komunikasi yang efektif kepada masyarakat dan tentunya kita memerlukan peran dari wartawan sebagai pengantar informasi berbagai strategi, program, kebijakan yang dilakukan Bank Indonesia di Babel kepada masyarakat agar diterima dengan baik secara positif oleh masyarakat,” ujarnya.
Lanjut Taufik, komunikasi di Bank Indonesia, termasuk di daerah merupakan salah satu pilihan kebijakan yang tak kalah penting seperti pilar-pilar kebijakan lainnya yang disusun oleh Bank Indonesia
“Misalnya berkaitan dengan kebijakan moneter kemudian juga kebijakan sistem pembayaran, termasuk kemampuan rupiah, kebijakan makroprudensial, pendalaman pasar keuangan dan sebagainya,” jelasnya.
Selain itu, disampaikan Agus Taufik kegiatan ini juga berkaitan dengan sharing informasi dari Bank Indonesia mengenai isu-isi terkini terutama yang ada di Bangka Belitung kepada rekan-rekan wartawan yang berkaitan dengan misalnya program-program pengendalian inflasi kemudian juga terkait dengan perkembangan QRIS atau transaksi non tunai.
“Melalui peran media juga kita terus dorong digitalisasi sistem pembayaran, kemudian juga terkait dengan pengelolaan uang rupiah dan masih banyak mungkin isu-isu terkini yang dapat disharing oleh kami kepada rekan-rekan wartawan,” ungkapnya.
Capacity building ini juga tak kalah penting sharing informasi dengan menghadirkan narasumber Chief Kumparan Bisnis Wendiyanto Saputro tentang bagaimana menulis berita ekonomi atau keuangan yang berkaitan dengan kebijakan Bank Indonesia, Bank sentral agar lebih mudah dipahami oleh masyarakat.
“Karena jika dilihat dari kanal BI, medsos BI, YouTube, instagram dan sebagainya mungkin ada istilah-istilah yang bagi masyarakat itu mungkin terlalu sulit dimengerti, misalnya ada istilah bauran kebijakan, istilah kebijakan moneter dan lainnya, itu kan merupakan istilah-istilah yang teknikal dan bagi masyarakat termasuk di daerah barangkali itu akan sulit mencernanya, disinilah peran kami (BI-red) termasuk juga dukungan dari wartawan ini bagaimana menyederhanakan istilah-istilah yang sulit dimengerti masyarakat tadi yang sebenarnya bahasa tersebut bagi bank central itu merupakan bahasa yang biasa digunakan, tapi bagi masyarakat itu sulit dipahami,” tuturnya.
Taufik menambahkan, pihaknya berharap wartawan dapat membuat berita dengan bahasa yang lebih sederhana dan tentunya ini sangat memerlukan peran rekan-rekan wartawan dan tentunya berharap agar forum ini semakin terus mempererat sinergi yang saat ini sudah cukup baik antara BI dengan rekan-rekan wartawan dari Bangka Belitung yang sudah terjalin cukup lama sejak BI berdiri tahun 2014 hingga saat ini.
“Saya juga mengamati hal ini dan walaupun saya baru 3 tahun, tapi saya mendengar dari rekan-rekan pegawai yang sudah duluan di disini, Alhamdulillah komunikasi, kolaborasi, sinergi antara BI dan para media massa wartawan itu cukup solid dan kami tentunya sangat senang dan tentunya melalui forum-forum yang selama ini memang kami sangat terbuka dengan media, silakan ada hal informasi yang ditanyakan kami tentunya akan melayani dengan semaksimal mungkin,” tutupnya.(chu)