Ibu dan Anak di Desa Ibul Meninggal setelah Jadi Korban Tabrak Lari

◾Supir Kabur dan Keberadaannya Belum Diketahui

BANGKA BARAT, LASPELA – Seorang ibu bernama Rabunah (37) dan anaknya Sakira (12) meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan lalulintas di ruas jalan raya Pangkalpinang-Mentok, tepatnya di Desa Ibul, Kecamatan Simpang Teritip/ Kabupaten Bangka Barat. Kecelakaan nahas itu bermula saat sepeda motor matic dengan nomor polisi BN 5028 RQ bertabrakan dengan Bus Atar Kota Dalam Provinsi (AKDP) dengan nomor polisi BN 7046 PU, Selasa (5/9/2023) kemarin.

Mirisnya, bus yang dikemudikan Danang Salim (33) itu tetap melanjutkan perjalanan. Setelah tiba di Kota Pangkalpinang, sang supir langsung melarikan diri dan saat ini masih dalam pencarian oleh pihak kepolisian.

Kasatlantas Polres Bangka Barat (Babar), AKP M Hardi mengatakan, belum diketahui secara pasti kronologis kecelakaan tersebut, lantaran sang sopir masih kabur dan belum dilakukan sketsa tempat kejadian perkara (TKP).

“Kami sudah mengantongi identitas sopir, tapi saat ini dia tidak beritikad baik untuk menyerahkan diri ke pihak kepolisian. Karena setelah kejadian itu, mobil bus langsung menuju ke Pangkalpinang untuk membawa para penumpangnya,” katanya, Rabu (6/9/2023).

Sementara itu, Ardiyanto (30), kondektur bus menyampaikan, sebelum kecelakaan terjadi sang sopir memang terlihat mengantuk. Dirinya juga sudah beberapa kali mengingatkan sopir.

“Karena sopirnya mengantuk, terasa betul itu mobil ini melebar ke kanan. Ketengah terus jalannya, sudah saya bilang agak minggir bang. Kemudian saya ke belakang. Dan mobilnya ke tengah lagi, di situlah tidak lama berselang kejadiannya terjadi,” katanya saat ditemui di Kantor Satlantas Polres Babar.

Setelah mendengar suara tabrakan, Ardiyanto mengatakan, bus tetap melaju dan dikejar oleh warga. Kemudian, dia sempat meminta supir untuk berhenti dan bertanggung jawab, namun supir tetap kekeh dengan keinginannya.

“Jadi langsung kabur dia itu Pak, kami kemudian dikejar oleh warga Simpang Ibul pakai mobil. Sopir saya bilang, iya nanti saya tanggung jawab, kunci mobil dikasih lalu berangkat lagi kami. Pada saat itu kami sempat berdebat, sampai sopirnya bilang, lebih tahu saya dibandingkan kamu, jadi saya diam saja,” jelasnya.

Kemudian setelah tiba di Pangkalpinang dan menurunkan penumpang, dikatakan Ardiyanto, sopir bus dijemput istrinya. Sampai sekarang, keberadaan sang supir tidak diketahui. (oka)