Dua Stafsusnya Mundur, Suganda Sebut Tak Ingin Berpolemik dengan Media

PANGKALPINANG, LASPELA – Sejak adanya kisruh terkait persoalan staf khusus Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), dua dari sepuluh stafsus Suganda Pandapotan Pasaribu mengundurkan diri karena tidak ingin berpolemik dengan media.

Hal ini disampaikan Suganda dalam kegiatan diseminasi bersama wartawan, yang berlangsung di gedung mahligai Rumah Dinas Gubernur, Senin (14/8/2023).

“Karena ada polemik dari kemarin, jadi sekarang dua orang stafsus saya mengajukan pengunduran diri. Dan suratnya sudah masuk ke Biro Umum per 1 September,” ucapnya.

Suganda pun mengaku kalau dirinya tidak menahan keinginan mundur dua orang stafsus tersebut.

“Saya juga tidak memaksa mereka kalau memang mau mundur itu hak masing-masing,” ujarnya.

Formasi 10 orang stafsus Pj Gubernur ini ada dan merupakan orang-orang pilihannya untuk mendampingi kinerja Sekjen Ombudsman RI dalam menjalankan kepemimpinan di pemerintahan provinsi Babel.

“Ada kok orangnya, salah satu stafsus Saya adalah kakak kandung saya lulusan politik dari UNSRI yang selalu menemani saya sampai malam untuk bekerja dan itu tidak salah karena hak saya yang menunjuk siapa. Bahkan ada 2 orang hak yang dapat membantu saya di rumah dinas ini tapi tidak saya gunakan. Jadi tolong jangan diangkat lagi ini,”  cetusnya.

Dia menambahkan, ada lagi stafsus yang merupakan ajudannya dari instansi kepolisian, serta pengawal.

“Sejak jadi ajudan gajinya enggak lagi di kepolisian, makanya masuk di stafsus. Dan semua gajinya sesuai standarnya, tidak dilebihkan, sama kok dengan stafsus sebelum-sebelumnya,” ungkapnya.

Sebelumnya, diakui Suganda, bahwa dirinya sempat ingin mengosongkan formasi stafsus ini, namun khawatir akan disalahkan di kemudian hari.

“Karena yang sebelumnya juga ada, bahkan di seluruh Indonesia ini ada. Kalau saya kosong, takutnya saya akan disalahkan. Stafsus beda dengan staf ahli gubernur yang memang dari ASN,” jelasnya.

Jadi, Suganda meminta untuk tidak lagi memberitakan hal-hal yang tidak berimbang dan membuat kisruh di masyarakat.

“Kisruh siapa yang ditunjuk menjadi Pj Gubernur, maling besar, PPDB, gule kabung, staf khusus dan LHKPN saya masih terus diulang-ulang pemberitaannya. Saya minta jangan dibesar-besarkan lagi, kita selesaikan sudah,” tutupnya.(chu)