PANGKALPINANG, LASPELA – Festival Pasir Padi dengan mengusung tema Tongin Fangin Jitjong atau dapat disebut juga Festival Peh Cun sukses digelar dan menarik perhatian masyarakat Kota Pangkalpinang, apalagi ketika 3.507 telur berhasil didirikan oleh peserta.
Ada beberapa rangkaian lomba pada festival ketiga ditahun 2023 ini, yaitu Lomba Mendirikan Telur, Lomba Barongsai dan Lomba Merangkai Telur Seroja. Festival ini merupakan kombinasi adat melayu dan tionghoa untuk menjaga kerukunan umat beragama.
“Fesvital Peh Cun ini diinisiasi Pemerintah Kota Pangkalpinang yang merupakan saran dari pak Wali Kota Pangkalpinang, dengan harapan perayaan Peh Cun pertama ini merupakan kolaborasi menjaga kerukunan umat beragama,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pangkalpinang, Mie Go, Kamis (22/6/2023).
Perayaan Peh Cun sendiri merupakan kepercayaan orang Tionghoa dimana pada bulan 5 dan tanggal 5 pada kalender cina, mereka bersama sanak saudara pergi ke pantai dengan membawa kue cung.
Tidak hanya itu, banyak fenomena alam terjadi yaitu surutnya air pantai yang jauh, telur yang bisa berdiri di pukul 11.00 wib hingga 12.00 wib, serta fenomena telur yang dapat berdiri serta pada jam 12.00 wib air sumur dalam keadaan sangat dingin.
“Nah itulah yang dipercayai orang Tionghoa. Dulu pada perayaan ini orang Tionghoa wajib mandi pada jam 12.00 wib itu, karena dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit dan diberikan kesehatan, itu yang dipercayai etnis Tionghoa,” katanya.
Dengan festival ini semua masyarakat Kota Pangkalpinang baik Melayu dan Tionghoa bersuka cita merayakan Peh Cun, sehingga kerukunan Melayu dan Tionghoa di Pangkalpinang semakin erat.
Mie Go berharap agenda ini dapat menjadi agenda tahunan Pemerintah Kota Pangkalpinang. “Membuat Kota Pangkalpinang jadi Destinasi Wisata sehingga para wisatawan dari nusantara baik mancanegara bisa hadir di Kota Pangkalpinang karena ini menjadi kombinasi yang baik antara budaya Melayu dan Tionghoa,” ujarnya. (dnd)