SUNGAILIAT, LASPELA — Kelompok Kerja (Pokja) Pembentukan Kampung Pancasila Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIPOL) Pahlawan 12 melakukan survei lapangan untuk penetapan laboratorium kampung Pancasila.
Desa yang ditinjau oleh tim pokja tersebut yakni Desa Rebo Kecamatan Sungailiat dan Desa Bukit Layang Kecamatan Bakam.
“Kita masih perlu mengumpulkan data dari Pemerintah Desa sebagai dokumen pendukung. Saat ini masih dalam tahap survei sembari mengumpulkan data-data tentang masyarakat di desa masing-masing,” ujar Ketua STISIPOL P12 Bangka, Darol Arkum melalui keterangan resminya, Sabtu (17/6/2023).
Darol menambahkan, Kampung Pancasila ini adalah sebuah gagasan yang diinisiasi oleh kampus STISIPOL Pahlawan 12 berkolaborasi dengan BPIP RI bersama Pemerintahan Kabupaten Bangka untuk melaksanakan atau menerapkan nilai-nilai pancasila, tidak hanya di kehidupan pemerintah atau masyarakat tertentu, tetapi ini akan menjadi sebuah pemahaman bersama.
“Nilai inilah yang akan kita bumikan atau terinternalisasikan di kalangan masyarakat, seluruh dimensi, seluruh kandungan-kandungan yang terdapat dalam nilai-nilai Pancasila harus diinternalisasikan pada masyarakat lapisan bawah agar pengamalannya menjadi pengamalan yang akan dilaksanakan oleh masyarakat dan warga negara,” ucapnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Hukum, Advokasi dan Pengawasan Regulasi, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Kemas Tajuddin mengatakan, kegiatan yang dilakukan adalah kunjungan survei terhadap dua calon desa yang akan dinobatkan sebagai Kampung Pancasila.
“Dari dua desa yang kita survei kemarin, paling tidak sudah memberikan harapan, satu diantaranya atau mungkin dua-duanya secara umum memenuhi syarat untuk dijadikan Laboratorium Desa Pancasila,” kata Tajuddin.
Jika nanti ada komponen yang belum terpenuhi syarat, pihaknya maupun dari STISIPOL menentukan agar komponen tersebut dapat terpenuhi seperti yang diharapkan.
“Kita berharap melalui desa yang kita jadikan Laboratorium Desa Pancasila agar terus berkembang bagi desa-desa lain sebagai contoh. Jadi desa lain dapat mencontoh desa ini sebagai desa yang telah menerapkan nilai-nilai pancasila yang menunjukan kehidupan masyarakat yang sejahtera, tidak adanya anak-anak putus sekolah dan juga sarana prasarana terpenuhi,” ujarnya. (mah)