PANGKALPINANG, LASPELA – Pemerintah Kota (Pemkot) Pangkalpinang, melalui Dinas Kesehatan mencanangkan gerakan cegah stunting, diharapkan tak ada lagi anak-anak di ibu kota Provinsi Bangka Belitung (Babel) ini yang terlahir stunting.
“Saya harap zero stunting di Kota Pangkalpinang, kegiatan-kegiatan seperti inilah yang diperlukan untuk mencapai masyarakat yang sehat,” ujar Wali Kota Pangkalpinang, Maulan Aklil, dalam pencanangan cegah stunting, Rabu (24/5/2023).
Ia menyebutkan,selain kegiatan ini ada dua kegiatan lagi yang akan dilakukan, sosialisasi dan informasi terkait stunting ini, dari SMP dan SMA terus dilakukan sebagai upaya mencegah stunting.
Sampai saat ini, sebutnya, kasus stunting di Kota Pangkalpinang 12,9 persen, atau dari 100 orang hanya 13 orang yang terlahir stunting. Molen meyakini, Pangkalpinang akan bisa meraih zero stunting.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan, dr. Masagus Hakim menuturkan langkah-langkah untuk mewujudkan zero stunting ialah menerbitkan SK Wali Kota Tim Pencegah Stunting dan program pencegahan lainnya.
“Dengan menerapkan A,B,C,D dan E. A Aktif minum tablet tambah darah, B nya Bumil teratur periksa kehamilan, C Cukupi konsumsi protein hewani, D Datang ke posyandu tiap bulan dan E Ekslusif ASI 6 bulan,” tuturnya.
Ia berharap peran serta masyarakat untuk mendukung pencegahan stunting ini, karena yang terlibat adalah masyarakat sehingga dibutuhkan kesadaran dan kerja samanya untuk menyadari pentingnya pencegahan stunting mulai dari sebelum menikah hingga ketika mempersiapkan kehamilan. (dnd)