Korban Begal di Dwi Makmur Ternyata Supir Rektor Universitas Muhammadiyah, Polisi Terus Lakukan Penyelidikan

 

SUNGAILIAT, LASPELA — Kepolisian Resor (Polres) Bangka melalui Polsek Merawang terus melakukan penyelidikan terkait dugaan pembegalan yang terjadi di Desa Dwi Makmur Kecamatan Merawang.

Kapolsek Merawang, IPTU Teguh Widodo mengatakan, dari hasil lidik yang dilakukan Unit Intelkam bersama Bhabinkamtibmas Desa Kimak, korban diketahui bernama Rizki Septiono, merupakan supir Rektor Universitas Muhammadiyah.

Berdasarkan pengakuan korban, kata Kapolsek, peristiwa itu bermula saat korban menghantarkan Ustad Fadilah Sobri menuju rumahnya yang berada di Sungailiat.

Pada saat kembali menuju Pangkal Pinang sekira pukul 22.30 WIB, ada orang melambaikan tangan sekitar 500 meter sebelum Simpang Jurung Kecamatan Merawang dengan ciri-ciri laki-laki tinggi 170 centimeter menggunakan masker, topi dan jaket kulit hitam meminta tolong untuk diantarkan ke rumah.

“Karena ingin menolong, korban menaikkan pelaku tanpa ada rasa curiga, pada saat sampai di tikungan daerah perkuburan Desa Dwi Makmur, pelaku mengancam menggunakan pisau dan menyuruh korban untuk berhenti dan turun,” jelasnya.

Namun, pada saat korban turun dari mobil, ada dua pelaku lainnya dengan ciri-ciri tinggi 163 centimeter dan 169 centimeter membawa balok dan senjata tajam serta menggunakan mobil avanza hitam tanpa plat nomer dan langsung menghampiri korban. Kemudian pelaku langsung menyandarkan korban ke mobil sambil menggeledah badan korban dan ingin mengambil kunci mobil yang ada di kantong celana sebelah kanan korban.

“Karena takut kunci mobil korban diambil pada saat itu juga korban melawan dan terjadilah perkelahian, dikarenakan ketiga pelaku panik, pelaku melarikan diri menggunakan avanza hitam ke arah Desa Kimak, dan korban langsung masuk ke dalam mobil lalu pulang ke rumah,” bebernya.

Namum demikian, Teguh mengatakan masih terus melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan kebenaran informasi tersebut.

“Kalau berdasarkan keterangan korban benar (pembegalan) tetapi masih dibutuhkan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan kebenarannya,” katanya.

Saat ini, korban diketahui sedang dirawat di RS Bhaktiwara Pangkalpinang. Dari hasil pemeriksaan dokter, korban mengalami beberapa luka gores di bagian tangan sebelah kiri diakibatkan benda tajam, luka lebam di bahu sebelah kiri, dan luka gores di bagian kepala.

Untuk mencegah tindak kejahatan, pihaknya mengatakan akan melakukan Patroli Jalanan di sekitar titik rawan begal dan daerah minim penerangan.

“Tidak menutup kemungkinan aksi begal kembali terjadi karena kurangnya kesadaran masyarakat dalam memberdayakan pos-pos Siskamling dan ronda keliling di tempat minim penerangan,” tandasnya. (mah)