Sudah Dilirik Investor, Pemerintah di Babel Belum Siap Bangun PLTN

* Pabrik Nuklir Ditenggelamkan di Dasar Laut

PANGKALPINANG, LASPELA – Provinsi Bangka Belitung (Babel) dan Kalimantan Barat (Kalbar) ditetapkan Pemerintah Pusat bersama dengan Dewan Energi Nasional (DEN) untuk diprioritaskan membangun pembangkit  listrik tenaga nuklir (PLTN).

Direktur Operasi Thorcon Power Indonesia, Bob S Effendi mengatakan sudah ada investor yang tertarik untuk berinvestasi dalam pembangunan PLTN di Babel, hanya saja pemerintah di Provinsi Babel belum menyatakan kesiapan untuk pembangunan PLTN tersebut.

“Perbedaannya dari Babel dan Kalbar, kalau Kalbar itu pemerintah sudah siap, tata ruang udah ganti, tapi investor gak ada. Kalau Babel investornya ada tetapi pemerintah belum siap,” katanya, usai pemaparan hasil studi ekologi prototipe Pembangkit Listrik Tenaga Thorium (PLTT), Rabu (29/3/2023).

Dia menyebutkan, kedepan akan dibangun pabrik bahan bakar, tapi selama proses butuh waktu jadi akan impor dulu bahan bakar.

“Tapi nanti kedepannya cikal bakalnya dari pabrik bahan bakar untuk sekarang kita sudah bangun laboratorium kerjasama dengan ITB. Itu nanti jadi cikal bakal pabrik yang akan dibangun di Bangka Belitung, di situ kita akan mengolah monasit yang ada di sini, tapi itu masih lama,” tuturnya.

Bob menegaskan, hal ini tidak bisa menunggu lama, karena target pemerintah di tahun 2040 itu menetapkan 8 Gigawatt PLTN, 2060 itu 54 Gigawatt. Maka itu pemerintah menargetkan beroperasi di tahun 2032  dan ini kurang lebih 9 tahun.

“Kalau kita mengikuti jadwal ini masih sesuai dengan jadwal kita yakni menargetkan beroperasi di tahun 2031 atau 2032,” ungkapnya.

Uniknya, PLTN ini dibangun di Korea Selatan, kemudian ditarik ke Indonesia dalam bentuk kapal dan ditenggelamkan di dasar laut, baru tarik kabel ke Bangka.

“Untuk pabriknya sendiri tidak ada di darat tapi akan berada di tengah laut, jadi bentuknya seperti kapal saat ini sedang dibangun pabrik Korea Selatan lalu ditarik dan ditenggelamkan. Thorcon yakin dengan batas waktu yang diberikan pemerintah kita akan mulai terlaksana pada 2032 nanti,” jelasnya.

“Kita menargetkan pembangkit listrik tenaga nuklir ( PLTN) sudah berdiri di Pulau Bangka pada tahun 2026,” tutupnya.(chu)