Seluruh Bidan dan Kepala Puskesmas se-Babar Ikuti Rakor Bahas DBD

Rapat koordinasi (rakor) lintas program dan intensifikasi pengendalian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Gedung Graha Aparatur Pemkab Babar, Selasa (21/3/2023). (Foto: Oma Kisma/Laspela)  

MUNTOK, LASPELA – Sebanyak 86 bidan dan Kepala Puskesmas (Kapus) se-Kabupaten Bangka Barat (Babar) mengikuti rapat koordinasi (rakor) lintas program dan intensifikasi peran bidan dalam pengendalian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Gedung Graha Aparatur Pemkab Babar, Selasa (21/3/2023).

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Babar, M.S Rangkuti mengatakan tahun 2022 ada sekitar 700 kasus DBD, dimana 10 orang diantaranya meninggal dunia. Sedangkan Januari hingga Maret 2023 sudah sebanyak 95 orang terjangkit DBD dengan jumlah kematian satu orang.

“Kami khawatirkan terjadi kenaikan, jadi kita butuh penguatan kerja sama antara bidan desa dengan perangkat desa dan seluruh stakeholder yang ada di Bangka Barat. Kita maunya bulan depan penderita DBD ini menurun, hingga ke titik yang paling rendah, karena kita takutkan ialah kematian nantinya,” ungkap Rangkuti, Selasa (21/3/2023).

Acara yang melibatkan seluruh bidan desa dan tenaga kesehatan puskesmas ini, menurut dia, untuk mempersatukan persepsi serta membekali pemahaman untuk mensosialisasikan kepada masyarakat.

“Kita ngundang bidan untuk mengajari mereka ilmu, bagaimana memberikan edukasi kepada masyarakat dan bagaimana pendekatan kepada masyarakat. Jangan sampai ada kasus, baru bertindak tapi kalau bisa jangan ada kasus, itu target kita,” katanya.

Kemudian, untuk mengendalikan kasus DBD, Dinas Kesehatan Babar berencana akan mendatangi sekolah-sekolah untuk memberikan edukasi kepada para pelajar, dengan harapan terjadi sosialisasi berkelanjutan.

“Sekaligus anak itu mau kita jadikan sebagai agen perubahan, untuk membantu kita meneruskan informasi kepada orang tuanya dirumah. Kita juga akan buat edaran yang ditandatangani Bupati untuk dibacakan di masjid, untuk menghimbau masyarakat awas angka penderita DBD di 2022 sudah sangat tinggi dengan 10 kematian,” katanya. (Oka)