PANGKALPINANG, LASPELA – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pangkalpinang, Rio Setiady meminta Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Pangkalpinang melakukan evaluasi terhadap kinerja tenaga kontrak atau honorer, seiring adanya isu istri pejabat Pemkot Pangkalpinang yang menjadi pegawai honorer terima gaji tetapi tidak bekerja atau honorer fiktif.
Ia menegaskan, bukan saja hanya BKPSDM tetapi kepala organisasi perangkat daerah (OPD) untuk aktif memantau kinerja pegawainya,baik honorer maupun Aparatur Sipil Negara (ASN).
“Siapapun tenaga honorer atau ASN yang bekerja di lingkungan Pemerintah Kota Pangkalpinang memang seharusnya wajib menjalankan apa sudah menjadi kewajibannya dan tetap harus siap ketika ada masukan dari pihak manapun termasuk dari masyarakat,” ujar Rio saat dihubungi via WhatsApp, Selasa (14/3/2023).
Rio mengatakan, jangan sampai ada honorer maupun ASN yang ternyata tidak melakukan tugas sebagaimana mestinya, kewajiban masuk kerja pukul 07.30 dan pulang pada pukul 16.00 wib setiap hari. Jangan sampai, kewajiban ini tidak dilaksanakan dengan berbagai macam alasan.
“Jika mereka tidak melakukan tugas dengan sebaik-baiknya tentu ini menjadi catatan yang dapat dievaluasi setiap saat, kami tentu berharap agar para ASN dan honorer yang bekerja di lingkungan Pemerintah Kota Pangkalpinang dapat menjalankan tugasnya sebagaimana mestinya jangan sampai terlalu banyak membikin manuver sehingga menjadi sorotan pihak luar,” tuturnya.
“Kami berharap ada gerakan yang dijalankan oleh masing-masing kepala OPD untuk dapat memaksimalkan tenaga honorer dan ASN yang ada di OPD nya masing-masing jangan sampai ada honorer atau ASN yang hanya ada nama saja, tidak ada kerja tapi mendapatkan penghasilan bulanan,” tegas Rio.
Isu yang beredar, istri pejabat di Pemkot Pangkalpinang ini menerima gaji selama dua tahun tanpa bekerja, saat ini disebut-sebut sudah tak lagi bekerja.
Namun sayangnya, ketika dikonfirmasi ke BKPSDM, Kepala BKPSDM Kota Pangkalpinang, Fahrizal enggan menanggapi.
“Agik (masih) perlu dikonfirmasi ok berita lame,” jawab Fahrizal seraya menyematkan emoticon menutup mulut saat membalas pesan www.negerilaskarpelangi.com.
Ia tak membenarkan ataupun menampik isu tersebut, hanya saja dari jawaban yang ia kirim seakan menguatkan dugaan adanya honorer fiktif di Pemkot Pangkalpinang. (dnd)