Tiga Kelurahan di Kota Pangkalpinang Jadi Kelurahan Tanggap Inflasi

PANGKALPINANG, LASPELA – Tiga Kelurahan di Kota Pangkalpinang menjadi Kelurahan Tanggap Inflasi. Pencanangan ini dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) untuk menekan inflasi di Kota Pangkalpinang.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Pangkalpinang, Suryo Kusbandoro menuturkan satu kelurahan sudah ditetapkan sebelumnya yakni Selindung Baru, sedangkan dua kelurahan lain Kelurahan Bukit Besar dan Kelurahan Sinar Bulan baru ditetapkan, dengan bertambahnya dua lagi kelurahan yang tanggap inflasi ini dapat mengendalikan inflasi.

“Mudah-mudahan dengan ini akan memberikan manfaat bagi masyarakat di kelurahannya, paling tidak kelurahan tersebut mampu menyediakan untuk ketersediaan pasokan, keterjangkauan juga dan kelancaran distribusi mampu ditangani di tingkat kelurahan,” katanya, dalam kegiatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan, di Selindung Baru, Senin (13/3/2023).

Sementara untuk kelurahan lain, Suryo mengatakan tentu pemerintah akan berupaya agar semua kelurahan akan menjadi kelurahan tanggap inflasi.

“Karena kita mengejar deflasi juga dan kita tidak ingin inflasi, seperti tahun ini ditandai pada bulan Januari ya itu deflasi kita 0,1% di bulan Februari 0,31%. Jadi kita dua bulan ini mengalami deflasi, mudah-mudahan masih 10 bulan lagi dengan dibantu kelurahan maka kita diarahkan untuk mampu deflasi,” ujarnya.

“Tahun kemarin kita 6,07% untuk inflasi.
Harapan kita kedepannya nanti paling plus minus tahun ini 4 persen, minimal 3-5 persen pengendalian inflasi kota Pangkalpinang untuk tahun 2023,” tambah Suryo.

Sementara itu, Deputi BI Babel, Agus Taufik menuturkan program sosial Bank Indonesia, kelurahan tanggap inflasi ini bekerja sama dengan pemerintah daerah salah satunya Pemerintah Kota Pangkalpinang.

“Jadi dua kelurahan tadi ada semacan kerja sama contohnya kerja sama penanaman holtikultura di desa-desa dan kami membantu antara lain bibit-bibit tanaman, yang dimana itu dikelola masyarakat serta di monitoring oleh Dinas Pangan dan Pertanian,” tuturnya.

“Jadi berbagai cara kami lakukan untuk menekan inflasi di Babel agar tetap terkendali, dan Alhamdulillah dari akhir September sampai Februari semakin baik dan semakin terkendali dan kita tetap bisa menjaga pada level inflasi sekarang,” ulas Agus.

Ia juga menuturkan, hal ini harus dilakukan karena Kota Pangkalpinang merupakan kota yang masuk perhitungan Indeks Harga Konsumen (IHK) oleh BPS Babel. (dnd)