Menurut Kemas, mekanisme idealnya sesuai SOP seperti itu karena dalam rencana program rujukan gratis ini untuk mengurangi beban warga juga.
“Jadi dari empat orang yang dibebaskan biaya transportasinya ini terdiri dari pasien, pendamping dari keluarga dan dua lagi dari tenaga kesehatan dan sopir ambulans,” sebutnya.
Ia mengungkapkan, alasan penerapan seperti itu sederhana, pasalnya, tahun 2023 ini program rujukan gratis tersebut bisa berjalan apabila semua pihak dapat menyepakatinya.
“Jadi mekanismenya begini, karena program ini bersifat interen, kerja sama dengan pemerintah desa melalui dana desa dan lain sebagainya, begitu,” pungkasnya. (Pra)
Leave a Reply