Muktamar XVII Pemuda Muhammadiyah sebentar lagi akan diselenggarakan
di Kota Balik Papan Kalimantan Timur pada 21-24 Februari 2023 dengan mengangkat
tema “Pemuda Negarawan Harmoni Memajukan Indonesia”, tema yang sangat menarik dan sangat bersinambung dengan kondisi Pemuda Muhammadiyah saat ini. Muktamar XVIII Pemuda Muhammadiyah merupakan momentum yang tepat bagi seluruh kader dan simpatisan Pemuda Muhammadiyah di seluruh Tanah Air untuk merefleksikan kembali visi perjuangan dan agenda-agenda nyata yang bisa menjawab persoalan yang dihadapi kader maupun tantangan Indonesia saat ini dan di masa mendatang.
Pada 15 Desember 2022 Pantia Pemilih Pusat Muktamar Pemuda
Muhammadiyah XVIII merilis sebuah surat keputusan yang ditetapkan di Jakarta,
dengan Nomor : 003/Panlih/XVIII/1444 tentang: Penetapan Hasil Verifikasi Usulan
Bakal Calon Formatur Muktamar XVIII Pemuda Muhammadiyah. Muncul 38 nama
Bakal Calon Formatur yang di isi oleh beberapa nama-nama dari PP Pemuda
Muhammadiyah dan beberapa PW Pemuda Muhammadiyah.
Mendekati muktamar pemuda Muhammadiyah bakal calon formatur sudah mulai bergerilya melakukan pendekatan kepada para peserta muktamar, dengan
memaparkan berbagai visi-misi untuk membangun pemuda Muhammadiyah menjadi lebih baik kedepannya dengan tetap menjaga Marwah gerakan Muhammadiyah
berkemajuan. Salah satu bakal calon formatur telah mengeluarkan gagasan dalam mendorong kemajuan pemuda Muhammadiyah kedepannya yakni, “Energi Baru Pemuda Muhammadiyah” yang digagas oleh Muhammad Sukron (Ketua PP Pemuda Muhammadiyah), gagasan energi baru pemuda Muhammadiyah mungkin menjadi arah baru dalam membesarkan pemuda Muhammadiyah dengan tetap menjaga nilai-nilai keislaman, Keindonesiaan dan nilai Ideologi Muhammadiyah.
Muhammad Sukron mengagas konsep Energi Baru Pemuda Muhammadiyah
kedalam beberapa gagasan yakni, Energi Pergaulan yang Melintas Batas, Energi
Peneguhan Islam Wasathiyyah, Energi Kebersamaan, Energi Kemandirian Ekonomi, Energi Akademik dan Berkontribusi dalam Isu-isu Energi Terbarukan. Berdasarkan
gagasan yang disampaikan oleh Muhammad Sukron melalui media, maka penulis akan mencoba menterjemahkan gagasan Energi Baru Pemuda Muhammadiyah.
Apakah relevan dengan kondisi Pemuda Muhammadiyah saat ini.
1.Makna Energi Pergaulan Yang Melintasi Batas
Sebagai sosok modern yang terbuka terhadap perubahan dan senantiasa
bergairah demi mencapai kemajuan dalam memajukan pemuda Muhammadiyah
maka gagasan energi Pergaulan sangat dibutuhkan oleh anak muda
Muhammadiyah, karena kaum muda sesungguhnya memiliki potensi
mewujudkan kemandirian bangsa melalui penciptaan beragam inovasi, baik
material maupun sosial. Dalam hal ini sangat dibutuhkan energi pendorong yang
menopang gerakan pemuda Muhammadiyah kedepannya dalam memastikan dan
memantapkan gerakan yang inovasi berlangsung secara konsisten dan mampu
membawa bangsa Indonesia semakin mendekat kearah kemakmuran,
kesejahteraan, serta kemandirian sebagaimana dicita-citakan bersama.
Untuk itu, Pemuda Muhammadiyah harus menghadirkan energi pendorong yang
dibutuhkan pemuda untuk menggulirkan kewirausahaan kreatif.
Hari ini, pemuda Muhammadiyah harus hidup sesuai ajaran Islam, dengan
meneladani pola hidup Rasulullah Saw dalam Adab pergaulan, menghormati
orangtua, ramah lingkungan, membangun sumberdaya generasi Indonesia yang
Islami, toleran, humanis dan nasionalis. Pemuda Muhammadiyah harus menjadi
motor penggerak berkemajuan dengan menunjukkan karakter kuat dari Kiai
Dahlan sebagai sosok yang mau dan mampu bergaul dengan siapapun dan
kelompok manapun, karena kebangkitan dan bertumbuh menjadi bangsa yang
maju dan jaya kuncinya ada di tangan pemuda, maka pemuda Muhammadiyah
harus menjadi kekuatan yang prodyuktif, cerdas, menguasa iptek, dan menjadi
kekuatan yang membangun hubungan sesama bahkan melintas batas.
Penulis rasa konsep dari makna Energi Pergaulan Yang Melintasi Batas
sangat diperlukan oleh pemuda Muhammadiyah saat ini, dengan tetap
menitikberatkan pada spirit pergaulan yang ingklusif yang harus terus dirawat
dan dimaknai dalam konteks kehidupan untuk menjaga nafas dari gerakan
berkemajuan dalam merawat semester menuju peradaban.
2. Energi Peneguhan Islam Wasathiyyah
Kehidupan di dunia ini, hal yang paling penting adalah sebuah kedamaian
jiwa dan raga dalam bermasyarakat, karena kita harus bisa mengimbangi
perubahan-perubahan yang terjadi saat ini. Wasathiyyah Islam atau moderasi beragama dalam terminologi yang digunakan kementerian agama merupakan
karakter dasar ajaran Islam itu sendiri. Karena itu pula menjadi karakter dari
Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yang setiap aktivitasnya berpegang pada
Al-Quran dan Hadits.
Dalam mengelola bangsa dan negara pemuda Muhammadiyah harus
mempunyai niat ibadah kepada Allah SWT, karena sejatinya manusia mempunyai kewajiban untuk beribadah sebagaimana dalam QS. Az Zariyat ayat 50. Artinya: Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi (Ibadah) kepada-Ku (Allah).
Pemuda Muhammadiyah harus menanamkan nilai-nilai yang dapat mewujudkan akhlakul karimah, yakni akhlak yang mewujudkan karakter Islami, merawat integritas kebangsaan dan integritas dalam Beragama untuk mewujudkan Islam Wasathiyyah. Pandangan saya, Pemuda Muhammadiyah harus hadir untuk meneguhkan serta merawat kemajemukan untuk merekat
kehidupan umat dan bangsa dalam mewujudkan negeri yang baldatun
thayyibatun wa rabbun ghafurr.
Berkaitan dengan ini maka, penulis sangat sejalan dengan gagasan Muhammad Sukron membawa irama pemuda Muhammadiyah kedepannya harus menguatkan energi dakwah Islam wasathiyyah-nya. Baik melalui pendekatan kultural maupun struktural melalui program-program dari tingkat pusat hingga daerah dan cabang di seluruh Tanah Air. Pemuda Muhammadiyah diharapkan
menjadi peneguh Islam Wasathiyyah dengan menghadirkan proses penalaran
yang dibutuhkan sebagai salah satu solusi dalam memajukan bangsa Indonesia.
3.Energi Kebersamaan
Membangun pola pikir (mind set) pemuda Muhammadiyah agar mempunya rasa atau keinginan untuk bersama-sama dalam hal kebaikan, perlu ada dorongan atau dari berbagai pihak dalam merawat nalar kebersamaan. Tanpa
energi kebersamaan sulit bagi kader Pemuda Muhammadiyah menjadi
“negarawan”.
Seperti yang kita ketahui bersama bahwasannya kolektifitas merupakan sikap yang tertanam dalam diri pribadi seseorang yang memiliki rasa kebersamaan dalam melalukan segala sesuatu.
Pemuda Muhammadiyah harus dapat menyatu dengan indah layaknya lidilidi yang berserakan dikumpulkan jadi satu, membentuk satu kekuatan yang utuh,
yaitu kekuatan untuk membangun suatu masyarakat, bangsa dan negara dengan
merawat kematangannya dalam menyikapi perbedaan tanpa didominasi oleh
sentimen-sentimen yang ada, terlebih sentimen golongan dan latar belakang
politik.
Penulis, sangat mengapresiasi gagasan Energi kebersamaan yang sangat
penting ditubuh pemuda Muhammadiyah, karena tanpa kebersamaan maka
tujuan yang sangat baik dan penuh keberkahan dalam membangun bangsa
maupun menghidupkan organisasi akan sulit terwujud, maka pemuda Muhammadiyah harus selalu senantiasa merawat nalar kebersamaan untuk mewujudkan energi Kebersamaan dengan merawat yang positif dibangun selama ini harus dijaga untuk mewujudkan suluh perjuangan bagi setiap kader pemuda Muhammadiyah dengan energi kebersamaan.
4. Energi Kemandirian Ekonomi
Berangkat dari kesadaran persoalan kebangsaan saat ini, pemuda Muhammadiyah yang acap kali mengkritisi tentang bagaimana kebijakan sosial
politik berjalan seirama di kehidupan masyarakat. Dari hal ini pemuda
Muhammadiyah juga harus berinisiatif menarik fokus lain yang memiliki
segmentasi penting dan bersinggungan dengan kehidupan masyarakat, yakni
sektor ekonomi mandiri dan berdaulat.
Penulis menawarkan ada 3 hal dalam kemandirian ekonomi, yakni yang
pertama memacu para kader pemuda Muhammadiyah untuk berdaulat secara
ekonomi, kedua para kader pemuda Muhammadiyah harus mendorong support
dari pemerintah dan stakeholder terkait kebangkitan ekonomi keumatan dan
terakhir mendorong pendamping kepada para kader pemuda Muhammadiyah
untuk kemandirian ekonomi.
Bahkan dalam hal ini Muhammad Sukron menawarkan gagasan untuk
membangun kemandirian ekonomi kader harus berangkat dari by design yang
diiringi dengan keseriusan untuk mewujudkannya bukan by accident. Upayaupaya organisatoris dapat dilakukan. Hal ini sangat menarik untuk mendukung
setiap kader pemuda Muhammadiyah agar dapat menghadirkan gagasan kemandirian ekonomi kader pemuda Muhammadiyah sehingga roda organisasi akan tetap berjalan dengan baik, jika setiap kader sudah memiliki kemandirian
ekonomi.
5. Energi Akademik
Tradisi akademik di lingkungan kader Pemuda Muhammadiyah harus terus dijaga dan dikuatkan. Salah satu warisan tradisi akademik yang perlu terus dikuatkan tersebut adalah mendorong lebih banyak lagi kader Pemuda
Muhammadiyah untuk menempuh studi magister dan doktor. Serta mendorong
kader pemuda Muhammadiyah untuk berkontribusi kedalam amal usah
Muhammadiyah disetiap daerah, karena pemuda adalah garda terdepan Muhammadiyah.
Ahmad Dahlan sangat paham pemuda adalah fondasi awal gerakan dan munculnya gagasan-gagasan yang luar biasa jika diarahkan dengan baik maka akan menjadi anak panah yang bermanfaat. Maka hal ini membuat perhatian
beliau kepada Pemuda sangatlah istimewa. Ketika itu pemuda Kauman terkenalnakal, dan tidak memiliki arah tujuan, dengan caranya KH. Ahmad Dahlan mendekati pemuda-pemuda ini dan membentuk satu perkumpulkan yang diberi
nama Siswo Proyo Priyo. Para pemuda ini diberikan pendidikan agama, budi
pekerti, dan keterampilan, sehingga pada akhirnya organisasi ini disempurnakan
pada muktamar ke -21 di Makassar pada tahun 1932 diputuskan berdirinya pemuda Muhammadiyah.
Muhammadiyah yang memiliki ribuan amal usaha tentu membutuhkan kader muda yang menguasai semua bidang tentu dengan kompetensi yang dimilikinya. Tradisi akdemik yang digagas Muhammad Sukron perlu terus
dikuatkan dengan adanya komitmen dan by design melalui program-program
oleh pimpinan Pemuda Muhammadiyah sehingga ke depan lebih banyak lagi
kader yang bisa menempuh studi magister dan doktor. Sehingga kader-kader Pemuda Muhammadiyah benar-benar mampu menjadi anak panah muhammadiyah dan wajah muhammadiyah besok adalah cermin kaderisasi hari
ini.
6. Berkontribusi dalam Isu-isu Energi Terbarukan.
Guna mencapai kemandirian dan kedaulatan energi nasional melalui
pengetahuan dan pemahaman mengenai isu perubahan iklim dan energi baru
terbarukan (EBT) dari sisi kebijakan, implementasi hingga bagaimana kaitannya
dengan sosial budaya masyarakat. Pemuda Muhammadiyah harus mengambil
peran dalam sinergi energi dan perubahan iklim yang merupakan kata kunci
harus dimaknai sebagai upaya bersama dalam membentuk transisi energi secara
inklusif.
Kesadaran Pemuda Muhammadiyah untuk meminimalkan penggunaan
sumber energi fosil dengan mendorong pengembangan dan pemanfaatan energi
terbarukan akan memberikan kontribusi positif dalam menekan perubahan iklim
dan dampak yang ditimbulkannya, oleh karena itu gagagsan Muhammad Sukron
sangat tepat jika Pemuda Muhammadiyah kedepan harus berkontribusi dalam
isu-isu energi terbarukan. Salah satu aktor penting pengembangan bioenergi yaitu
generasi muda, yang dapat berperan sebagai agen perubahan yang aktif, adaptif,
kompetitif, kreatif, dan juga menguasai digitalisasi teknologi.
Dari ke-enam gagasan yang dituangkan kedalam “Energi Baru Pemuda Muhamamdiyah” memberikan harapan kepada seluruh kader pemuda muhammadiyah akan menjadi lebih baik dalam mengelolah gerakan Pemuda Muhamamdiyah agar dapat menjaga marwah ideologi Muhammadiyah. Muktamar bukan hanya beradu gagasan akan tetapi bagaimana merawat kebersamaan dalam energi positif yakni kemajuan untuk bersama.
Mengusung konsep “Energi Baru Pemuda Muhammadiyah” merupakan kekuatan yang selama ini dimiliki, untuk kemudian dapat dituangkan melalui aksi-aksi nyata kedepannya. Fastabiqul Khairat.(*)