PANGKALPINANG, LASPELA – Atraksi barongsai dan pesta kembang api memeriahkan Tahun Baru Imlek 2574 di Kelenteng Kwan Tie Miau Kota Pangkalpinang, menjadi tontonan dan hiburan bagi masyarakat, Sabtu malam (21/1/2023). Tak hanya warga Tionghoa, masyarakat Melayu pun turut menyaksikan atraksi barongsai yang berlangsung selama beberapa jam sebelum perayaan tahun baru dan pesta kembang api pada pukul 23.50 hingga 00.20 Wib.
Ribuan masyarakat memadati area depan tempat ibadah umat Tionghoa itu, bahkan hingga ke ruas jalan Jendral Sudirman dan jalan depan BTC. Antusias warga luar biasa, apalagi pascapandemi masyarakat lebih bersemangat untuk melaksanakan dan menyaksikan berbagai aktivitas yang menarik.
Berbaurnya etnis Tionghoa dan Melayu ini sekaligus menandai keharmonisan kerukunan umat beragama di Babel. Hal ini terlihat ketika warga etnis melakukan ibadah sembahyang di dalam kelenteng, masyarakat melayu pun menghormati.
Usai menyaksikan atraksi barongsai, masyarakat masih menunggu pesta kembang api yang berlangsung meriah. Satu mobil pikap berisi kembang api itu pun langsung dimainkan. Seketika langit berubah warna menjadi gemerlap warna warni memancarkan cahaya dengan dentuman suara khas.
Mulai dari anak-anak hingga dewasa larut dalam suka, menyaksikan kemeriahan dan keindahan langit yang berwarna-warni. Masing-masing mengabadikan moment tersebut melalui ponsel. Selaku ada pemandangan anak kecil yang turut digendong sang ayah di atas bahu untuk dapat melihat atraksi barongsai dan kembang api.
Sudah menjadi kebiasaan setiap tahun bagi masyarakat untuk menyaksikan hiburan gratis ini. Atraksi barongsai dan pesta kembang api selalu sukses menjadi hiburan yang dinantikan.
“Keren, bagus, luar biasa,” beberapa kalimat decakan kagum pun terlontar dari warga yang menyaksikan kembang api.
Dedi, salah satu warga Bukit Intan mengaku sengaja membawa kedua anaknya untuk melihat atraksi barongsai. Anaknya sangat menyukai barongsai, apalagi ketika replika naga itu meloncat dan meliuk di atas besi. Sama halnya ketika pesta kembang api dimainkan, anaknya berjingkrak bahagia melihat percikan api yang memancarkan cahaya bak kembang (bunga) yang bermekaran.
“Tahun ini lebih meriah dari tahun kemarin, kembang apinya banyak, keren pokoknya,” ujarnya.
Masyarakat baru membubarkan diri sekitar pukul 00.30 WIB. Tentunya, jalanan yang dipadatkan kendaraan menjadi macet namun tetap tertib.
Pesta kembang api tak hanya di Kelenteng Kwan Tie Miau saja. Beberapa kelenteng di Kota Pangkalpinang pun menggelar perayaan serupa, seperti di Kelenteng Fuk Tet Che yang berada di perempatan lampu merah Jl. Soekarno-Hatta, Semabung. (sih)