SUNGAILIAT, LASPELA — Ditengah ancaman resesi ekonomi dunia pada 2023, Wakil Bupati Bangka, Syahbudin menyebut kondisi perekonomian Kabupaten Bangka hingga saat ini masih aman.
Pasalnya, ia menilai bahwa dari beberapa sektor andalan termasuk sektor pertanian dan perkebunan masih cukup eksis, sehingga kondisi tersebut (resesi) belum begitu berdampak terhadap perekonomian di Kabupaten Bangka.
“Kita harapkan dengan masih baiknya harga komoditi tidak berdampak terhadap perekonomian kita. Karena dari sektor tersebut bisa jadi pendongkrak ekonomi, dan tingkat pengangguran kita juga saat ini membaik,” kata Syahbudin, Selasa (17/1/2023).
Selain itu, kata dia, sektor tambang di sebagian wilayah masih sangat diharapkan masyarakat untuk menjadi tulang punggung perekonomian.
“Termasuk juga harga timah, karena sebagian besar masyarakat kita bekerja sebagai penambang,” ucapnya.
Tak hanya itu, perkebunan sawit juga diharapkan bisa menjadi tumpuan penghasilan dengan kondisi harga yang stabil.
Dengan demikian, Syahbudin menyebut bahwa pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bangka hingga kini masih sangat positif.
Sebelumnya, Bupati Bangka Mulkan mengatakan bahwa, secara makro, Pemkab Bangka telah melakukan sejumlah upaya dalam mewujudkan visi dan misinya, termasuk di dalamnya adalah meningkatkan kualitas pembangunan sumberdaya manusia (SDM). Hal itu dibuktikan dengan melajunya angka pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun.
“Angka pertumbuhan ekonomi kita meningkat, dimana pada tahun 2020 itu di angka 0,73 persen karena adanya pandemi Covid-19, namun posisi kita pada 2021 ini meningkat menjadi 7,48 persen,” kata Mulkan, beberapa waktu lalu.
Sementara untuk angka kemiskinan, kata dia, tercatat bahwa pada 2018 mencapai 5,47 persen, kemudian pada 2019 turun menjadi 4,92 persen, dan terus mengalami penurunan pada 2020 hingga merambah ke 5,51 persen.
“Pada 2021 memang mengalami kenaikan karena adanya pandemi, tapi sekarang turun menjadi 4,26 persen. Sedangkan untuk angka pengangguran terbuka juga mengalami penurunan, dimana pada 2021 itu tercatat 5,97 persen, kemudian mengalami penurunan pada 2022 ini menjadi 5,30 persen,” bebernya. (mah)
Leave a Reply