Anggota DPRD Basel Ini Soroti Berobat Gratis Pakai KTP Tak Berlaku di PKM Simpang Rimba

*Pasien Diminta Bayar Rp 300 Ribu

TOBOALI, LASPELA – Anggota DPRD Bangka Selatan (Basel), Nurrochmad menyayangkan masih adanya puskesmas yang tidak mengetahui tentang program berobat gratis menggunakan KTP.

Kejadian ini kata Nurrochmad yang juga merupakan Anggota Komisi I Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini terjadi baru-baru ini di Puskesmas Simpang Rimba yang tidak mengetahui tentang program berobat gratis dengan menggunakan KTP.

“Tentunya sangat menyayangkan sekali masih ada Puskesmas yang tidak tahu program berobat gratis dengan cara pakai KTP, dan itu terjadi yang dimana ada  salah satu pasien datang berobat ke puskesmas masih diminta untuk melakukan pembayaran,” ujarnya, Selasa (17/1/2023).

Ia menjelaskan setelah melakukan tindakan medis di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Puskesmas Simpang Rimba, pasien tersebut diminta oleh perawat jaga sebesar Rp 300 ribu.

“Jadi pasien itu setelah dilakukan tindakan IGD, pasien tersebut diminta oleh perawat yang jaga sebesar 300 ribu, padahal warga tersebut memiliki ktp Bangka Selatan,” jelasnya.

Selaku anggota DPRD Basel Komisi 1 yang menaungi pengawasan, berharap Dinas Kesehatan segera menegur PKM Simpang Rimba.

“Meminta kepada Dinas Kesehatan untuk segera menelepon Kepala Puskesmas Simpang Rimba menanyakan perihal kejadian tersebut dan Kepala Puskesmas itu sendiri membenarkan adanya kejadian itu akan tetapi Kepala Puskesmas berasalan hanya masalah mis komunikasi,” ujarnya.

Dari keterangan Puskesmas berasalan bahwa perawat tersebut belum memahami juknis tentang UHC.

“Saya selaku bagian pengawasan layanan kesehatan meminta Pemkab Basel khususnya Dinas Kesehatan untuk segera turun ke lapangan mensosialisasikan program ini kepada layanan kesehatan yang ada puskesmas dan pustu yang ada di desa-desa jangan sampai kejadian seperti ini terulang kembali,” terangnya.

“Kita berharap jangan sampai masyarakat jadi korban ketidakpahaman pelayan kesehatan tentang juknis UHC,” tambahnya.

Terpisah, Kepala Puskesmas Simpang Rimba, Syuratna mengatakan bahwa kejadian tersebut hanya miskomunikasi antara pasien dan perawat jaga.

“Cuma miskomunikasi saja, sudah (kita) selesaikan pak,”. (Pra)