SUNGAILIAT, LASPELA — Syahbudin menjelaskan berbagai momen suka dukanya yang telah dilalui selama menjabat sebagai Wakil Bupati Bangka hampir lima tahun ini. Salah satunya saat menangani masalah pandemi Covid-19.
Ia mengaku setelah dilantik pada 2018 lalu, telah menyiapkan berbagai strategi bersama pasangannya Bupati Bangka Mulkan untuk segera memperbaiki infrastruktur di Kabupaten Bangka.
Kendati demikian, setahun dilantik, kata dia, badai pandemi Covid-19 menghantam Indonesia, termasuk Kabupaten Bangka, sehingga hal itu memperlambat pihaknya untuk bergerak cepat.
“2018 kita dilantik, 2019 kita beres-beres internal, dengan segala strategi yang telah disiapkan untuk cepat bergerak yang diikuti oleh para kawan-kawan OPD. Kita berusaha lari cepat untuk perbaikan-perbaikan infrastruktur dan lain sebagainya,” kata dia, saat acara Kaleidoskop 2022 bersama Wartawan Bangka, di Mega Resto Cafe, Jumat (30/12/2022).
“Namun, 2019-2020 diterpa oleh pandemi Covid-19 bbyang mengharuskan seluruh tenaga dan pikiran untuk mengatasi hal itu. Lemah boleh, menyerah jangan,” ucapnya.
Dikatakannya, banyak permasalahan yang timbul akibat pendemi ini, salah satunya adanya penolakan pemakaman warga yang meninggal akibat Covid-19.
“Ada warga kita yang dinyatakan positif Covid, kemudian tidak diterima oleh masyarakat, sehingga ada pengambilan paksa. Belum lagi penolakan warga yang meninggal dunia karena Covid ini, dan menolak untuk dikremasi sesuai SOP Covid. Itu semua sudah kita lalui bersama,” kisahnya.
Tak hanya itu, dalam mengatasi Covid-19 ini, Pemkab Bangka juga telah me-refocusing anggaran sebanyak delapan kali.
“Ini sangat luar biasa, belum pernah terjadi di lembaga pemerintahan sampai delapan kali me-refocusing anggaran ini,” jelasnya.
Namun demikian, ia menyebut bahwa Covid-19 ternyata membawa berkah. “Alhamdulillah berkat kerjasama dan dukungan semua pihak, kita bisa melalui masa kritis itu. Ternyata Covid juga membawa berkah,” tutupnya. (mah)