PANGKALPINANG, LASPELA – Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (Kanwil DJPb) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Edih Mulyadi berharap Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Buku Alokasi Transfer ke Daerah (TKD) Tahun Anggaran 2023 dapat betul-betul dioptimalkan untuk kesejahteraan masyarakat.
“Banyak upaya dapat dilakukan oleh penerima DIPA dan TKD itu yakni mengecek DIPA yang sudah diterima. Serta memastikan beberapa belanja yang bisa dipercepat,” kata Edih usai acara penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Buku Alokasi Transfer ke Daerah (TKD) Tahun Anggaran 2023 kepada 19 perwakilan K/L dan 8 Pemda di Bangka Belitung, di Kantor Gubernur, Selasa (6/12/2022).
Ia menyebutkan, realisasi belanja Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Bangka Belitung Tahun 2022 hingga tanggal 5 Desember sudah mencapai 59 persen. Artinya ada 41 persen anggaran yang belum dibelanjakan pada APBD 2022 ini dari total besaran Rp2,23 triliun.
“Bahkan kalo ini dimungkinkan inikan masih Desember dan belum berakhir, silahkan lakukan kontrak pra tahun anggaran atau pra DIPA. Kedua saya ingin memastikan temen-temen ini melakukan upaya termasuk bagaimana belanja TKDN betul-betul diperhatikan karena targetnya 40 persen, dan kedua tidak kalah penting menjaga akuntabilitas,” ucapnya.
Namun terlepas dari itu semua, Pemprov Babel melakukan upaya percepatan realisasi belanja, optimis bisa capai 90 persen.
Edih menyebutkan, seharusnya satuan kerja dan pemerintah daerah itu harus punya mekanisme yang baik agar tidak terjadi penumpukan itu. Termasuk kualitas SDM, dan yang terpenting sinergi itulah yang menjadi kunci utamanya.
“Untuk itu, saya mendorong pemda dan kementerian/lembaga agar penyerapan anggaran secara merata sepanjang tahun atau per triwulan. Bahkan tadi saya sampaikan belanja modal dipercepat saja kenapa, karena uang sudah ada. Kedua manfaatnya lebih bagus, bikin jalan bikin sekolah pasar, kemanfaatan lebih awal,” tutupnya.(ril/chu)