TOBOALI, LASPELA – Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2023 di Kabupaten Bangka Selatan (Basel), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menunjukkan perkembangan lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Menurut Bupati Basel, Riza Herdavid, proyeksi APBD tahun 2023 yang tembus di angka Rp 1 triliunan itu sudah lama tidak dirasakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Basel.
“Saya lihat ada perkembangan, saya harap kawan-kawan bantu kawal, cek saja program-programnya, saya harap apa yang jadi keluhan di 2022 bisa kami jawab di 2023,” kata Riza kepada awak media di Toboali, Senin (5/12/2022).
“Jadi proyeksi APBD tahun 2023 tembus Rp 1 triliunan, karena mungkin sudah lama tidak melihat angka 1 triliun untuk proyeksi, selama ini Basel selalu dibawah itu dan kali ini mampu memproyeksi di angka tersebut,” ujarnya.
Maka dari itu, Riza menekankan kepada Kepala organisasi perangkat daerah (OPD) untuk pintar-pintar membelanjakan APBD 2023, jangan kepercayaan dari pemerintah pusat ini tidak bisa dimanfaatkan dengan baik.
“Makanya, saya perintahkan ke OPD kalau di 2023 Februari lelang masih ada di bulan satu, maka OPD tersebut akan saya punishment karenanya saya minta seluruh pekerjaan pengadaan terutama sifatnya Dana Alokasi Khusus (DAK) di akhir Februari sudah selesai lelangnya, itu yang saya minta dari OPD saya,” ungkapnya.
Tidak itu saja, Riza juga meminta Sekretaris Daerah (Sekda) bisa mengawal penggunaan APBD 2023 sehingga penggunaan alokasi tersebut tepat sasaran dan tepat waktu.
“Semoga sekda bisa mengawal ini, karena kalau ada lelang di bulan Februari maka OPD itu siap-siap kena punishment, karena itu sudah kesepakatan,” sebutnya.
Semantara itu menanggapi hal ini, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Basel, Erwin Asmadi, berharap dengan disahkan APBD 2023 tercepat di Provinsi Babel ini dapat segera berjalan langsung pada awal tahun 2023,tidak ada lagi alasan menunda-nunda.
“Harapan kami begitu APBD 2023 disahkan, pada awal tahun sudah bisa berjalan dan tidak ada lagi alasan apapun untuk menunda-nunda dan bulan Januari atau Februari sudah bisa go sudah tidak ada lagi alasan,” tukas Erwin.
Erwin mengakui perjuangan Bupati dengan tagline asak kawa kite pacak melobi pemerintah pusat dalam mewujudkan proyeksi APBD 2023 sebesar Rp 1 triliunan itu sudah tidak diragukan lagi.
Pasalnya, ia mengetahui sepak terjang Riza, minta dikucurkan proyeksi APBD sebesar Rp 1 triliunan itu dipenuhi pemerintah pusat.
“Saya mengapresiasi bupati, karena perjuangan dan kerja keras untuk mendapatkan anggaran yang fantastis dari kementerian-kementerian itu membuahkan hasil yang baik,” sebutnya.
Kendati demikian, lanjut Erwin, pihaknya akan tetap turun ke lapangan untuk mengawasi pembangunan yang jadi prioritas, guna mencegah adanya keterlambatan pembangunan di tahun 2023.
“Kami akan bersama-sama mungkin nanti pemerintah daerah juga sudah membentuk tim monitor evaluasi (monev),” ucapnya.
Ia berharap, keterlambatan pembangunan di tahun 2023 tidak terjadi lagi seperti pada tahun 2022.
“Kita berharap hal tersebut jangan terulang kembali di tahun 2023,” pungkasnya. (Pra)