PANGKALPINANG, LASPELA – Usia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) berdiri 22 tahun, sudah memang sepatutnya memiliki bank daerah sendiri.
Hal ini dikatakan Wakil Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Babel, Ranto Sendu, memang saat ini Babel bersama Sumatera Selatan (Sumsel) bergabung untuk membangun bank daerah dengan nama Bank Sumsel Babel.
Apalagi sejak dibentuk Bank Sumsel Babel, tidak ada perwakilan dari Babel yang menduduki posisi strategis.
“Namun, sudah sepatutnya Babel punya bank daerah sendiri, ini sudah waktunya punya bank daerah seperti Bank Babel,” kata Ranto Sendu di Pangkalpinang, Selasa (22/11/2022).
Menurutnya, Bank Sumsel Babel yang ada saat ini tidak terlalu memberikan manfaat berarti bagi Provinsi Babel sendiri. Tidak itu saja, hampir di semua provinsi sudah memiliki bank daerah, sedangkan Babel yang terhitung sudah 22 tahun belum sama sekali.
Lanjutnya untuk pembentukan bank daerah tidak harus memiliki dana hingga ratusan milyar, dengan modal sebesar Rp 50 milyar saja sudah bank daerah bisa berdiri. “Kami sudah pernah ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK), cukup memiliki Rp 50 milyar sudah bisa berdiri bank daerah,” jelasnya.
“Kalau punya bank daerah sendiri, keuntungannya sudah tentu bisa membangun daerah. Sebab siapapun yang berurusan dengan bank daerah, sudah tentu berniat membangun daerah baik terkait perekonomian dan lainnya,” tambah Ranto.
Maka dari itu, pihaknya berharap pemerintah provinsi (Pemprov) dalam hal ini Pejabat (Pj) Gubernur Babel bisa dengan segera mengkaji hal itu, apalagi dengan berdirinya bank daerah akan menjadi satu bentuk kinerja terbaik bagi Pj Gubernur Babel sebelum berakhir masa tugasnya.
“Kami dari legislatif siap mendukung hal itu, baik terkait anggaran dan hal lainnya,” terangnya.
“Ayo pak Pj, pasti bisa, apalagi Babel memiliki sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni tidak kalah dengan daerah lain,” ketusnya.
Ranto menambahkan pemerintah kabupaten/ kota juga harus mendukung adanya bank daerah sendiri, dengan mencabut dana dari Bank Sumsel Babel dialihkan ke bank daerah. “Kami yakin kabupaten/ kota bisa mendukung ini, mari bersama-sama membangun daerah sendiri dengan pemerintah provinsi,” pungkasnya.(dhp)