TOBOALI, LASPELA – Merebaknya kabar di kalangan penambang di laut Toboali, Kabupaten Bangka Selatan (Basel), Provinsi Bangka Belitung (Babel) bahwa ada oknum sipil yang mengaku wartawan dan mengkoordinir puluhan ponton tambang inkonvensional (TI) tower di laut tersebut dengan menjual nama anggota Korem 045/Garuda Jaya (Gaya).
Salah seorang warga Toboali yang minta identitasnya disamarkan, menyebutkan bahwa oknum yang sering jual nama korem ke penambang timah berinsial DA.
DA ini, jelasnya mengaku wartawan kepada para penambang timah yang mau beraktivitas di laut Toboali dan memberi jaminan kalau menambang di laut Toboali aman dari razia.
“DA ini sudah lama beraktivitas mengkoordinir penambang timah di Laut Toboali, kurang lebih sejak satu tahun terakhir, ada puluhan bahkan informasi terakhir 40 unit TI tower yang jadi binaannya,” sebutnya, Rabu (16/11/2022).
Ia membeberkan untuk sistem aturan yang diatur oknum tersebut, bahwa ia memungut duit bendera ke penambang bervariasi, mulai dari Rp 1 juta hingga Rp 2 juta per ponton.
“Bervariasi, kalau penambang kerja hanya tiga atau empat hari, dia minta uang koordinasi Rp 1 juta dan jika penambang kerja satu minggu dia minta Rp 2 juta,” ungkapnya.
Terkait hal ini, pihak Korem 045/ Gaya membantah terlibat aktivitas tambang ilegal di laut Toboali.
Demikian ditegaskan Komandan Korem (Danrem) 045/Gaya, Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI Ujang Darwis melalui Kepala Seksi Teritorial (Kasiter), Kolonel Kav Mujahidin Al Ihwan saat dikonfirmasi membantah keras ada keterlibatan pihaknya dalam aktivitas di laut Toboali.
Kolonel Kav Mujahidin menyebutkan, informasi itu tidak benar adanya dan perlu diluruskan.
Bahkan beberapa waktu lalu pihaknya sudah berkoordinasi dengan Lanal Babel, untuk menertibkan penambang timah ilegal yang catut nama Korem Gaya.
“Wah ini harus segera diluruskan, beberapa minggu lalu saya minta tolong juga ke Danlanal untk menertibkan laut Toboali, khususnya wilayah yang ada mengaku nama korem,” kata Mujahidin, Rabu malam.
Ia menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah terlibat dalam aktivitas penambangan timah di laut Toboali yang mengatasnamakan pimpinan korem.
“Yang jelas berita tersebut tidak benar, kami tidak pernah melakukan aktivitas penambangan di Laut Toboali seperti yang dimaksud atau mengkoordinir masyarakat dengan mengatasnamakan Korem,” tegasnya.
“Apabila ada, kemungkinan itu adalah warga masyarakat yang bekerja dan sama sekali tidak terkait dengan Korem,” sambung Kasiter Korem.
Ia menjelaskan tugas Korem selaku satuan kewilayahan adalah membina wilayah yang menjadi tanggungjawab Korem.
Oleh sebab itu dengan adanya informasi ini dirinya akan mengambil langkah-langkah penegasan, guna menghindari pencatutan nama Korem dalam aktivitas pertambangan timah di Laut Toboali.
“Terimakasih banyak infonya, ini sebagai bahan untuk langkah yang harus kami ambil berikutnya,” ujarnya.
Ia juga berharap masyarakat untuk segera melaporkan jika ada oknum yang mengatasnamakan Korem melakukan aktivitas penambangan, baik sebagai penambang ataupun membackingi penambang ilegal di laut Toboali.
“Kalau ada info yang pakai nama Korem tolong kasih kabar ke kami dan lebih bagus lagi dengan nama orangnya,” pungkas Mujahidin. (Pra)