PANGKALANBARU, LASPELA – Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur, Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Indonesia, Dra. Oneng Setya Harini mengatakan pencanangan wisata bebas nyamuk peluang yang sangat baik bagi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) dalam mengembangkan pariwisata untuk meningkatkan kunjungan wisatawan.
“Pariwisata Babel mengedepankan wisata alam dan kemungkinan nyamuk di objek wisata tentu akan ada,” kata Oneng dalam sambutannya pada peringatan Hari Pengendalian Nyamuk 2022 di Soll Marina Hotel, Kabupaten Bangka Tengah, Selasa (15/11/2022).
Menurutnya dalam mewujudkan wisata bebas nyamuk ini perlu adanya kolaborasi semua instansi pemerintah pusat, daerah dan masyarakat dalam mengembangkan destinasi wisata bebas nyamuk.
“Ini harus disosialisasikan ke pelaku usaha pariwisata, masyarakat, agar ikut berperan dan aktif dalam mengendalikan nyamuk ini,” ujarnya.
Pandemi berdampak pada semua sektor, termasuk sektor kesehatan dan pariwisata, sehingga tema yang diusung “Bangkit Bersama Menuju Pariwisata Bebas Nyamuk’’ diharapkan akan menguatkan sektor kesehatan dan pariwisata, yang berdampak pada peningkatan kualitas hidup dan ekonomi masyarakat.
“Selamat Peringati HPN, semoga melalui kegiatan ini pengendalian vektor lingkungan akan aman dari penularan penyakit,” ucapnya.
Ia mengatakan, kondisi saat ini musim penghujan tubuh kmharus sehat, demikian juga lingkungan harus sehat. Dan harus waspada, karena musim penghujan dapat terjadi peningkatan populasi nyamuk dan dapat berdampak pada peningkatan kasus penyakit.
“Oleh karena itu upaya di hulu, yaitu pengendalian vektor merupakan strategi yang harus diperkuat dan dikembangkan, karena apabila vektornya aman maka penularan penyakit akan dapat dihindari dan kerugian masyarakat akibat biaya berobat dapat diperkecil,” paparnya.
Untuk itu, pihaknya mendukung dan mendorong wisata yang bebas nyamuk, mulai dari pencegahan dan pengobatan mesti disiapkan lebih baik.
“Indonesia negara tropis menjadi optimal pertumbuhan nyamuk, maka pengendalian nyamuk perlu jadi perhatian untuk kesehatan masyarakat, serta wisawatan. Keterlibatan wisawatan banyak pada alam dan rentan terhadap serangan nyamuk, maka perlu dilakukan pengendalian nyamuk,” tutupnya.(chu)